Anies Baswedan Sebut Gubernur Kemarin Tak Mengerti Anggaran
Wednesday, 19 July 2017
Edit
Darirakyat.com, Jakarta - Gubernur
DKI Jakarta terpilih Anies
Baswedan mengatakan
sampai saat ini di Ibu Kota masih ditemukan berbagai masalah pelik seperti
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, ketimpangan ekonomi masyarakat bahkan sampai
cuacanya.
Anies Baswedan mengutip statistik dan mengaku kaget karena
sebanyak 3 juta dari 10 juta penduduk Jakarta masih memiliki penghasilan di
bawah Rp 1 juta per bulan.
"Di Jakarta Utara, yang lulus SMA hanya 52 persen dan 48
persen tidak lulus SMA, ini ibukota kok sama kabupaten di pedalaman saja kalah,
" ujar Anies.
Anies Baswedan pun merasakan air di Jakarta sudah sangat tak
sehat. Jurang antara si miskin dan kaya terlalu kentara.
"Ini potret
(persoalan) di Jakarta, yang dibilang gubernur kemarin mengerti anggaran,
padahal tidak memahami," ujar Anies tanpa menyebut nama siapa gubernur
kemarin yang ia maksud.
"Tantangan di Jakarta bukan soal preman-premannya
sehingga gubernurnya harus galak, tapi kemiskinannya," ujar Anies saat
menggelar halal bihalal dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) di
Yogyakarta, Rabu 19 Juli 2017.
Anies Baswedan menuturkan ekstrimnya persoalan di Jakarta ia
ketahui saat masa kampanye lalu ketika ia banyak menyambangi pemukiman padat di
kampung kampung. Anies mendapati di kampung padat itu sering memiliki tempat
Mandi, Cuci, Kakus (MCK) umum tak layak dan jadi rebutan warga untuk kebutuhan
sehari hari.
Anies pun prihatin ada satu ruang berukuran 3 x 4 meter yang
di dalamnya ditinggali enam sampai delapan orang rantau dari daerah.
Anies menuturkan jika seorang gubernur mengerti anggaran,
maka sisa anggaran Jakarta yang tidak terserap tidak akan mencapai angka 30
persen dari total anggaran daerah DKI Jakarta sebesar Rp 70 triliun.
"Kalau orang ngerti anggaran, pasti bisa manfaatkan
anggaran dengan baik, " ujar Anies.
Anies menuturkan,
sangat tak wajar dengan kompleksitas kemiskinan yang cukup ekstrim di Jakarta
masih ada sisa anggaran tak terpakai. Anggaran daerah seharusnya dipakai untuk
menyelesaikan masalah dan dirasakan rakyat.
"Jadi jelaskan kepada saya kalau anda mengerti anggaran,
itu hanya citra yang dibangun kalau dia mengerti anggaran," ujar Anies.
Anies menuturkan, pihaknya sejak dipilih sebagai calon
gubernur sudah komitmen membela masyarakat ekonomi lemah yang banyak mendiami
pemukiman padat dan kumuh di Jakarta.
"Sehingga kemenangan kami di pilkada kemarin memang
mayoritas dari rakyat kecil, di kampung kampung yang dianggap kumuh,"
ujarnya.
Anies Baswedan dan pasangannya Sandiaga Uno baru akan resmi menjabat
pada Oktober 2017 mendatang. Saat ini Gubernur DKI dipegang Djarot Saiful
Hidayat yang menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Keduanya adalah
lawan Anies-Sandi di Pilkada 2017.
Sebelumnya Djarot membantah bahwa sisa lebih penggunaan
anggaran pada 2016 adalah karena kesalahan pemerintah. Menurut Djarot,
rendahnya realisasi belanja daerah disebabkan oleh terlambatnya penetapan
Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan Tahun Anggaran 2016.
"Hal ini berdampak pada keterbatasan sisa waktu
pelaksanaan kegiatan, sehingga mengakibatkan anggaran tidak terserap,"
ujar Djarot dalam sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 19 Juli
2017. (TEMPO.CO)