Peristiwa UAS, Ahmad Dhani: Kesenangan Sesaat untuk Buzzer Haram Jadah Supaya Mereka Bahagia


Darirakyat,com - Kasus Ustaz Abdul Somad (UAS) yang mendapat penolakan dari Singapura beberapa waktu lalu tidak luput dari perhatian musisi Dewa 19 Ahmad Dhani.

"Peristiwa ini hanya untuk kesenangan sesaat untuk buzzer haram jadah supaya mereka bahagia,” ungkap mantan suami Maia Estianty, Jumat (20/5).

Ia pun mengimbau kepada pendukung UAS untuk tidak berkunjung Singapura.

“Menurut saya, semua pendukung atau santri Abdul Somad, saya rasa kita untuk tidak datang ke Singapura, karena pemerintah Singapura jelas mempermalukan Abdul Somad, dan pemerintahan Singapura berikan bahan kepada buzzer, kita tidak pergi ke Singapura babay,” ucap Ahmad Dhani.

Menurutnya, kabar penolakan UAS datang ke Singapura saat ini menjadi polemik di masyarakat.

Para pendukung UAS pun melakukan unjuk rasa ke dubes Singapura untuk menuntut minta maaf.

Menurut Ahmad Dhani, seorang ulama seperti Abdul Somad tidak pantas diberlakukan seperti hal tersebut oleh pemerintah Singapura.

Ahmad Dhani beranggapan bahwa Abdul Somad sudah dipermalukan oleh pihak pemerintah Singapura.

“Peristiwa Ustaz Abdul Somad dilarang masuk atau dideportasi oleh Singapura adalah sebuah bahan untuk buzzer-buzzer untuk mengolok olok,” ujarnya.

“Jadi mereka senang mengolok, ulama yang lurus, ulama yang tidak mendomplek pada penguasa,” sambungnya.

Menurut Ahmad Dhani, para buzzer akan panas jika ada seseorang yang tidak sejalan dengan pemerintah.

“Jika ada ulama atau habib yang tidak sejalan atau tidak mendukung program pemerintah maka buzzer akan panas. jadi tugasnya hanya mengolok ulama ,” ujar keybordis Dewa 19.

Sebelumnya, UAS membenarkan dirinya telah dideportasi oleh imigrasi Singapura dan dirinya ditempatkan di sebuah ruangan berukuran 1×2 meter.

UAS menyebut bahwa kedatangannya ke Singapura untuk liburan bersama keluarga dan sahabatnya.

“Dalam rangka libur, ini kan memang hari libur. Kebetulan sahabat saya ini dekat rumahnya dari Singapura,” ucap UAS.

Setibanya di sana, UAS merasa bingung kenapa dirinya ditolak ke Singapura dan petugas imigrasi di sana pun tidak bisa menjelaskan alasannya.

“Itulah mereka tak bisa menjelaskan, pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan, yang bisa menjelaskan itu mungkin Ambassador of Singapure in Jakarta,” ungkapnya.

UAS pun melontarkan beberapa pertanyaan kepada petugas imigrasi Singapura untuk kejelasan alasannya dirinya dideportasi?

“Anda harus menjelaskan kepada komunitas, mengapa negara kamu menolak kami? Mengapa pemerintah kamu mendeportasi saya? Kenapa, apakah karena teroris, apakah karena Isis? Apakah bawa narkoba? itu musti dijelaskan,” ungkapnya.

Keluarga Abdul Somad dan Sahabat harus ditahan sementara oleh petugas Singapura di sebuah ruangan seperti sel penjara.

“Saya dimasukan dalam sebuah ruangan panjangnya satu meter lebarnya dua meter pas seperti liang lahat (kuburan). Satu jam saya di situ,” jelasnya dikutip dari Fin.co.id. (radartegal.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel