Indeks Kebahagiaan DKI Turun dan Provinsi Lain Naik, Chusnul Chotimah: Karena Gubernurnya Bukan Anies




Darirakyat.com - Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menanggapi netizen yang bertanya mengapa indeks kebahagiaan DKI Jakarta turun dan provinsi lain justru naik. 

Chusnul Chotimah menjawab bahwa indeks kebahagiaan provinsi lain karena gubernurnya bukan Anies Baswedan. 

“Pertanyaan saya juga sama, kenapa indeks kebahagiaan propinsi lain justru naik dan di atas rata-rata Indonesia,” kata netizen dengan nama akun @kevynsave*** pada Minggu, 2 Januari 2022. 

“Karena Gubernurnya bukan Anies Baswedan,” balas Chusnul Chotimah. 

Adapun netizen tersebut mengomentari pernyataan cuitan Chusnul Chotimah yang menanggapi alasan bahwa indeks kebahagiaan DKI Jakarta turun karena pandemi. 

Chusnul Chotimah menyindir bahwa jika memang karena pandemi, mengapa indeks kebahagiaan Indonesia justru naik. 

“Satu pertanyaan yang belum bisa dijawab buzzer Anies hingga sekarang, kalau memang alasan menurunnya indeks kebahagiaan Jakarta karena pandemi, kenapa indeks kebahagiaan Indonesia bisa naik?” katanya. 

Dilansir dari Detik News, Indeks Kebahagiaan warga DKI Jakarta menurun dibanding pada 2017, yakni sejak Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur. 

Pada 2017, Indeks Kebahagiaan warga DKI Jakarta berada pada angka 71,33 dan menurun pada 2021, menjadi 70,68. 

Dilihat dari Indeks Kebahagiaan 2021 yang dipublikasikan BPS, Indeks kebahagiaan DKI Jakarta berada pada urutan ke-27 dari 34 provinsi. 

Untuk diketahui, bahwa indeks tersebut diukur lewat Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan tiga tahun sekali. 

BPS menjabarkan bahwa ada tiga dimensi yang diukur dalam SPTK 2021, yakni kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect), dan makna hidup (eudaimonia). 

Adapun Tingkat kebahagiaan penduduk untuk 2021 diukur berdasarkan data SPTK 2021. Survei ini dilaksanakan serentak di semua kabupaten/kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia dari 1 Juli sampai 27 Agustus 2021. 

Adapun unit analisis survei ini adalah rumah tangga yang dipilih secara acak (random) dengan metode two stage one phase sampling. 

Total sampel rumah tangga yang diperlukan untuk keperluan estimasi tingkat kebahagiaan hingga level provinsi di Indonesia adalah sebesar 75 ribu rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi. (terkini.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel