Waspada! Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19, Bisa Disalahgunakan untuk Pinjaman Online




Darirakyat.com - Sejumlah netizen di media sosial membagikan solusi supaya tidak ribet saat petugas meminta sertifikat vaksin covid-19. Caranya, sertifikat vaksin tersebut dicetak, di baju atau dalam bentuk kartu.

Buntut dari itu, jasa percetakan sertifikat vaksin COVID-19 pun ramai menawarkan produknya. Alasannya, orang menjadi lebih praktis dan tidak perlu menunjukkan sertifikat yang ada di ponsel.

Meski begitu, jasa pencetakan sertifikat vaksin ini perlu diwaspadai. Pasalnya, ada risiko kebocoran data hingga potensi disalahgunakan untuk pinjaman online (pinjol).

Mengutip dari CNNIndonesia, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menyebutkan bahwa tren cetak sertifikat vaksin COVID-19 melalui pihak ketiga ini mengandung risiko kebocoran data pribadi.

Ia mengatakan, “Karena tidak semua orang memiliki printer, maka sertifikat vaksin dikirimkan ke jasa pencetak. Jasa pencetak secara otomatis mendapatkan kumpulan data kependudukan NIK, nama lengkap dan tanggal lahir.”

Menurutnya, hal ini memiliki potensi penyalahgunaan. “Dan sangat berpotensi disalahgunakan seperti untuk membuat KTP aspal yang nantinya digunakan untuk banyak aktivitas jahat seperti membuka rekening bank penampungan hasil kejahatan atau melakukan pinjaman online,” jelasnya.

Alfons menegaskan bahwa menunjukkan sertifikat vaksinasi dari ponsel lebih aman daripada mencetaknya. Sertifikat vaksinasi bisa dengan mudah diunduh di PeduliLindungi.id.

Menurutnya, pengecekan sertifikat vaksinasi dengan QR Code dapat mencegah kebocoran data pribadi. “Metode pengecekan sertifikat vaksin proaktif menggunakan aplikasi gawai untuk pemindai QR Code di mal atau tempat makan direkomendasikan untuk digunakan dan cukup aman dari sisi keamanan karena dapat mencegah kebocoran data,” ujar Alfons.

Jasa pencetak sertifikat vaksin atau pihak ketiga akan mendapat data berupa nomor induk kependudukan (NIK), nama lengkap, dan tanggal lahir ketika seseorang menggunakan jasa mereka.

Sebagai catatan, NIK mempunyai nilai data yang tinggi. Sifatnya unik, sulit diciptakan, dan melekat seumur hidup.

Pasalnya, di dalamnya terdapat gabungan seperti kode lokasi pemilik KTP, tanggal lahir, dan informasi tambahan lainnya sehingga NIK rentan dieksploitasi.

Maka dari itu, sebaiknya detikers menggunakan QR Code alih-alih menunjukkan kartu sertfifikat vaksin COVID-19 yang didapatkan dari jasa pencetak. (terkini.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel