Tokoh Baduy Minta Penghina Presiden dan Suku Baduy Segera Mohon Maaf. Netizen pun Harap Polisi Tangkap Pemilik Akun Pawletariat


Darirakyat.com
- Tokoh masyarakat adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Jaro Saija meminta kepada Mohamad Barnie yang diduga telah menghina dan merendahkan suku Badui, datang ke Kenekes untuk meminta maaf kepada masyarakat adat Badui, atas cuitannya di twitter yang dinilai telah menghina kepala negara dan suku adat Badui.

Jaro Saija kepada INDOPOSCO sangat menyayangkan dan menyesalkan cuitan Mohamad Barnie melalui akun @pawletariat mengomentari pakaian adat badui yang dipakai Presiden Jokowi saat sidang tahunan di gedung MPR dengan kelimat penghinaan dan bernada rasis kepada kepala negara dan suku badui.

Dalam cuitannya, Mohamad Barnie yang telah mengundurkan diri sebagai wartawan Tirto.id itu menuliskan kalimat ‘asssssksks Jokowi make baju adat Baduy cocok bgt, tinggal bawa madu +jongkok di perempatan’ dengan emotion menangis.
Berita Terkait

“Dia nggak tahu daleman orang Badui, dan kami sangat tersinggung. Dia harus minta maaf. Apalagi yang dihinanya RI 1,” ujar Jaro Saija kepada INDOPOSCO, Selasa (17/8/2021).

Sementara penggiat sosial yang juga pecinta masyarakat adat Badui, Uday Suha memberikan ultimatum kepada Momahad Barnie agar meminta maaf dalam waktu 1 kali 24 jam.

”Kepada saudara Mohammad Barnie, saya tunggu ya. Apabila dalam 1×24 jam sejak dibuatnya pernyataan ini tidak diindahkan, maka saya dan kelompok pecinta Badui akan menggalang berbagai elemen warga Banten untuk meminta pertanggungjawaban saudara Mohammad Bernie secara langsung kepada masyarakat adat Badui,” ujar Uday dalam, status facebooknya, Selasa (17/8/2021).

Menurut Uday, Mohamad Barnie sebagai seorang jurnalis melalui akun Twitter yang diunggahnya Senin (16/8/2021) pukul 08:40 WIB adalah bentuk penghinaan terhadap masyarakat adat Kanekes (Badui).

“Kalimatnya sangat merendahkan. Tak pantas seorang jurnalis membuat statement yang menyakiti hati Urang Kanekes. Cuitan itu terbilang rasis dan su’ul adab yang sangat tidak pantas diungkapkan oleh seorang insan pers,” ungkap Uday.

Oleh sebab itu, dirinya selaku pencinta Badui yang intens berkomunikasi dengan para tokoh adatnya sejak 1994 lalu, menyatakan keberatan atas pernyataan Mohammad Bernie dalam twitternya yang menghina urang Kanekes.

“Saya merasa tersinggung atas statementnya yang melukai nilai-nilai kemanusiaannya.Maka dari itu saya menuntut saudara Mohammad Barnie untuk segera menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan terbuka serta pernyataan tak akan lagi menghina warga Kanekes,” tukasnya. (yas)

Netizen Kecam dan Minta Polisi Tangkap Pemilik Akun Pawletariat

Pemilik akun Twitter @pawletariat tengah ramai dibicarakan netizen gara-gara cuitannya soal pakaian adat suku Baduy yang dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Tahunan MPR 2021 pada Senin (16/8/2021).

Akun @pawletariat berkicau "Azzzzzsksks Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu plus jongkok di perempatan".

Dilihat netralnews.com di Twitter pada Senin malam, tweet @pawletariat tak lagi ditemukan. Bahkan, akunnya pun sudah hilang.

Namun, tangkapan layar cuitannya itu telah beredar luas di media sosial dan menuai kecaman dari netizen karena dianggap menghina suku Baduy dan Presiden Jokowi.

Banyak netizen yang mendesak @pawletariat untuk meminta maaf hingga meminta aparat segera meringkus pemilik akun tersebut.

Berikut beberapa komentar netizen soal cuiatan @pawletariat seperti dilihat di Twitter.

"Walah, cari perkara anak ini. Salah apa pak Jokowi dan suku Baduy sama kamu??. Bantu viralkan manteman, biar segera ketemu orangnya. Mau klarifikasi model apa dia nanti," tegas @narkosun.

"Tolong @DivHumas_Polri @M1_nusaputra cari akun @pawletariat ini jelas menghina suku Baduy dan Presiden Jokowi.. Jangan sampai lepas orang seperti ini berlindung atas nama Demokrasi.. Suku Baduy itu keren jangan lo hina bro!" kata @tio_richardo.

"Oposisi ya gak apa-apa, tapi kenapa harus gini narasinya, apa yg salah dari orang Baduy jualan madu? Cari nafkah halal. Kalau mau hantam, ya isi pidato presiden Soal penanganan COVID-19 antar pusat daerah akur, padahal sering ribut. Soal kritik pemerintah boleh nyatanya sulit dll," tulis @mazzina_gsp.

"Mohon aparat hukum khusus @DivHumas_Polri @CCICPolri bisa lebih cepat serok manusia-manusia sampah yang tidak bisa menghargai pemimpin, Suku maupun adat istiadat suku Baduy. Serok hidup atau mati @pawletariat sudah sangat Kurang ajar sekali !!" tegas @tony_chelsky88. (indoposco.id dan netralnews.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel