Ridwan Kamil Minta Pusat Lobi Arab Saudi, Disentil Ferdinand: Kang, Urus Haji Tidak Seperti Urus Nikah Massal





Darirakyat.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memohon pada pemerintah agar kembali melakukan lobi pada Arab Saudi terkait pemberangkatan ibadah haji.

Kang Emil sapaannya, mengaku sedih atas pembatalan pemberangkatan haji tahun 2021.

Dia pun meminta Presiden Jokowi bernegosiasi kembali dengan pemerintahan Arab Saudi.

Kang Emil menilai, masih ada kesempatan untuk melakukan negosiasi terkait pemberangkatan haji.

Atas permohonan itu, ternyata dikritisi mantan Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Melalui akun Twitternya, Ferdinand Hutahaean mengingatkan Ridwan Kamil fokus mengurus provinsinya.

“Kang @ridwankamil sebaiknya fokus urus Provinsimu dulu, masih banyak masalah besar. Kemiskinan dan covid dimana mana,” cuit Ferdinand pada akun Twitter @FerdinandHaean, Selasa, 8 Juni 2021.

Ferdinand Hutahaean menilai, pemerintah membatalkan pemberangkatan haji tahun ini sudah tepat.

Sebut dia, tidak memungkinkan lagi melakukan persiapan yang butuh waktu panjang.

“Menyelenggarakan Haji itu tdk seperti bikin nikahan massal, banyak yang harus diurus dan disiapkan. Hrs dilihat dr sisi waktu, masih cukup atau tidak,” ungkapnya.

Ustaz jangan sebar hoaks

Terkait pembatalan haji 2021 menjadi sorotan banyak pihak termasuk ustaz dan ulama.

Tak sedikit yang menyangkan hal tersebut, terlebih penyebab pembatalan haji saat ini masih simpang siur.

Selain kecewa soal pembatalan haji, kini masyarakat pun menyoroti dana sentoran yang ada di pemerintah.

Dengan kekhawatiran itu, pemerintah diminta transfaran terkait dana dan alasan pembatalan haji.

Namun belakangan, terkait pengelolaan dana haji justru menjadi polemik di tengah masyarakat.

Banyak isu mengenai pengelolaan dana haji yang dini menyudutkan pemerintah.

Beredar isu jika dana haji digunakan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

Tak sedikit juga yang menyebut dana haji dipakai untuk investasi yang merugikan.

Banyaknya isu yang beredar itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen meminta semua pihak tabayun.

Dia meminta semua pihak menghentikan hoaks dan kesimpangsiuran polemik penundaan haji dan persoalan pengelolaan dana haji.

Jelas dia, pemerintah mengambil kebijakan tersebut untuk kemaslahatan.

"Beredar berbagai pernyataan terkait dengan pembatalan haji. Ada beberapa pernyataan dari politikus dan ustaz yang tidak tepat, bahkan menyudutkan pemerintah," katanya seperti dikutip dari Antara News pada Selasa, 8 Juni 2021.

"Ketidaktepatan pernyataan ini juga dibarengi dengan informasi yang salah," kata Nabil Haroen.

Mencegah risiko

Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Agama RI Nomor 660 Tahun 2021 memutuskan membatalkan pemberangkatan haji 2021.

Hal itu berdasarkan pada kaidah mencegah risiko dan mafsadah, seraya mendahulukan kebaikan atau maslahah.

Dengan alasan itu kata Nabil Haroen, sudah sangat jelas dan gamblang.

"Maka, para pihak yang memberikan pernyataan keliru tentang haji hendaknya tabayun," jelasnya.

"Kemudian menyampaikan revisi di publik agar tidak menjadi pelintiran kebencian, bahkan kebohongan," katanya.

Menurut dia, para pihak (baik tokoh parpol maupun mereka yang mengaku ustaz) yang beberapa hari belakang menyebar hoaks dan fitnah tentang penyelenggaraan haji seharusnya sadar diri dan mengkoreksi ucapannya.

Investasi Dana Haji Surplus Rp 5 Triliun Lebih

"Sayang disayangkan jika fitnah, hoaks, dan kebencian itu seperti membarakan api di media sosial, yang efeknya membuat keributan dan perselisihan. Maka, sebaiknya tabayun, cek informasi secara akurat," ucapnya.

Kementerian Agama dan pihak terkait, lanjut dia, sebaiknya memperluas edukasi terhadap dana haji dan pengelolaannya, baik menggunakan media sosial maupun jaringan KUA yang telah diberdayakan Kemenag dengan wajah baru.

"Selain itu, literasi informasi tentang haji melalui ormas-ormas Islam, di antaranya NU dan Muhamamdiyah, sangat penting untuk menjangkau jemaah dan umat Islam yang lebih luas," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu.(pikiranrakyat.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel