Begini Kronologinya Markis Kido Meninggal Saat Bermain Bulutangkis



Darirakyat.com - Kabar duka datang dari dunia Bulutangkis Tanah Air. Legendaris Bulutangkis Indonesia, Markis Kido meninggal dunia, Senin, 14 Juni 2021 malam.

Menurut informasi sementara, pria berusia 36 tahun itu meninggal karena serangan jantung saat bermain Bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.

Candra Wijaya yang ikut bermain Bulutangkis bersama, menuturkan kronologi kejadiannya.

Mengutip suaracom jaringan terkini.id, Candra Wijaya, legenda ganda putra lainnya yang kebetulan hadir di arena, Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah gim. Saat itu sekira pukul 18.30 WIB.

“Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh dan saya lari menolong. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok,” ungkap Candra, yang kemudian membawa Kido ke RS Omni di Alam Sutra, Tangerang.

Selama ini, kata dia Kido memang setiap hari Senin rutin bermain Bulutangkis dengan sebuah tim di sana.

Sementara itu, Ibunda Kido, Zul Asteria yang tampak tegar menjelaskan kondisi putra pertamanya tersebut.

“Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat,” ucap Zul.

Baca Juga: Sudah Ditahan, Pemimpin King Of The King Dony Pedro Dipastikan...

“Saya kira tadi hanya stroke, karena dia kan punya darah tinggi, terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu, tapi ternyata mas Kido diambil,” sambung sang ibu pasrah.

Sedangkan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyampaikan duka yang mendalam dan rasa kehilangan yang besar atas musibah ini.

“Hari ini keluarga besar Bulutangkis Indonesia sangat berduka dengan berpulangnya Markis Kido, pahlawan Bulutangkis yang telah berulang kali mengharumkan nama Merah-Putih di panggung Bulutangkis dunia,” ucap Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna.

Menurut Agung, .eninggalnya Kido merupakan sebuah kehilangan besar bagi dunia Bulutangkis Indonesia yang tengah menghadapi Olimpiade Tokyo. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan.

“Markis Kido layak disebut legenda Bulutangkis dengan segala prestasi yang ia sudah torehkan untuk Indonesia. Oleh karenanya, PBSI berharap suri tauladan pria kelahiran 11 Agustus 1984 itu menjadi inspirasi para penerusnya,”bebernya.

Baca Juga: Markis Kido Meninggal, Liliyana Natsir: Astaga Uda Kido, Gak Nyangka...

“Dengan prestasi besar seperti juara dunia 2007 di Kuala Lumpur, medali emas Olimpiade 2008 Beijing, dan emas Asian Games 2010 Guangzhou bersama Hendra Setiawan, nama Kido begitu harum di pentas dunia,”sambungnya.

“Kami keluarga besar bulutangkis Indonesia dan PBSI ikut berduka cita dan merasa kehilangan besar dengan berpulangnya Markis Kido,” tuturnya lagi.

“Semoga suri teladan, semangat juang, prestasi besar, dan etos kerja yang telah ditunjukkan Markis Kido selama ini, bisa menginspirasi para pemain-pemain Bulutangkis Indonesia untuk mengikuti jejak almarhum,” pesannya.

Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri.

Jenazah malam ini akan langsung disemayamkan di rumah duka Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Pemakaman sendiri masih menunggu kedatangan sang istri dari Solo. (suaracom).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel