Terungkap! Pembina Pramuka yang Ajarkan Yel-yel Islam Yes Kafir No Tak Lulus KML


Image result for yel yel kafir no


Darirakyat.com - Pembina Pramuka berinisial E yang mengajarkan yel-yel 'Islam Yes Kafir No' saat Kursus Mahir Lanjut (KML) yang digelar Kwarcab Kota Yogyakarta di SD Negeri Timuran dinyatakan tidak lulus.

Wakil Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Yogyakarta, Suraji Widarta mengatakan, E adalah peserta KML yang berasal dari Kwarcab Gunungkidul. Suraji menerangkan setelah mengajarkan yel-yel 'Islam Yes, Kafir No', E sudah dipanggil dan mendapatkan teguran keras dari Kwarcab.


Suraji menuturkan, jika E mengaku spontan mengajak peserta didik untuk menyanyikan yel-yel tersebut kepada peserta golongan siaga putri di SDN Timuran. Suraji merinci dalam materi yang disusun oleh E tidak memasukkan materi yel-yel tersebut.

"Kami sudah memberikan teguran secara lisan. Ini pun kami juga akan menindaklanjutinya dengan ijazah (KML) yang disampaikan kepada peserta untuk kita tarik. Atau kita tunda atau tidak kita sampaikan pada yang bersangkutan," ucap Suraji usai dipanggil oleh Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Selasa, 14 Januari 2020.

Suraji menceritakan, saat ada keberatan dari wali murid tentang yel-yel itu, dirinya yang kebetulan juga hadir dalam acara KML langsung mengumpul peserta didik siaga putri. Suraji menyebut pihak Kwarcab Kota Yogyakarta meluruskan kepada peserta didik bahwa yel-yel tersebut seharusnya tak disampaikan saat acara Pramuka.

"Kita sudah meluruskan kepada peserta didik yang menjadi praktik dari kakak peserta kursus tadi (E). Sehingga kita langsung mengklarifikasi, meluruskan, membenarkan bahwa apa yang telah disampaikan oleh pembina itu adalah tidak benar kepada peserta didik saat itu juga," tegas Suraji.

Sementara itu Wakil Ketua Kwarda DIY yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Yogyakarta, Edi Heri Suasana menyebut bahwa pihaknya mengeluarkan rekomendasi agar pembina E tidak diluluskan dari KML.

Edi menjelaskan, ada beberapa pertimbangan hingga akhirnya E tidak diluluskan dari KML. Di antaranya E dinilai tak memahami materi baku KML yang diberikan Kwartir Nasional Pramuka tentang nasionalisme

"E selaku peserta kursus harus berhenti. Saya sudah sarankan untuk dinyatakan tidak lulus. Kalau kemudian ada isu SARA seperti itu dimunculkan di pramuka, itu artinya tidak memahami materi nasionalisme," ungkap Edi.

"Satu (tindakan) saja dia menyampaikan itu, berarti dia tidak memahami konsep nasionalisme. Maka selayaknya lah dia dinyatakan tidak lulus," sambung Edi.(vivanews.co)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel