Kampung Pulo Kebanjiran, Warga Keluhkan Toa Peringatan Banjir yang tidak Berfungsi

Kampung Pulo Terendam, Warga Keluhkan Toa Peringatan Banjir yang Tak Berfungsi
Alat peringatan dini banjir berupa toa yang dipasang di Pos RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (20/1/2020) 


Darirakyat.com -
Warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu kembali mempertanyakan fungsi alat peringatan dini banjir yang terpasang di RW 03.

Setelah pada banjir Rabu (1/1/2020) empat toa yang bertengger di tiang Jalan Jatinegara Barat tak berfungsi sama sekali.

Pada Jumat (24/1/2020) pagi, toa kembali tak berfungsi meski permukiman warga RW 03 terendam banjir dengan ketinggian sekitar 1 meter.

"Banjir tadi pagi toanya juga enggak berfungsi. Sepertinya rusak, tapi enggak tahu sudah diperbaiki atau belum," kata satu warga Kampung Pulo, Nasir di Jakarta Timur, Jumat (24/1/2020).

Beruntung banjir pagi tadi tak sampai memaksa warga RW 03 Kampung Pulo mengungsi dan surut sekira pukul 12.00 WIB.

Banjir surut setelah pompa Sudin SDA Jakarta Timur dikerahkan menguras air dari rumah warga lalu dibuang ke Kali Ciliwung.

"Rusaknya sudah lama, saya enggak ingat persisnya. Katanya sih kemarin mau diperbaiki, tapi enggak tahu sudah atau belum. Pokoknya tadi enggak fungsi," ujarnya.

Terpisah Camat Jatinegara Asril Rizal membenarkan bila toa peringatan dini banjir yang terpasang dekat Pos RW 03 memang tadi tak berfungsi.

Namun dia tak tahu sebab tak berfungsinya, atau apa toa sudah diperbaiki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

"Kalau untuk sudah diperbaiki atau tidak saya enggak tahu, karena BPBD DKI juga enggak koordinasi dengan Kecamatan. Untuk operasionalnya tanyakan ke BPBD DKI," tutur Asril.

TribunJakarta.com telah berupaya mengonfirmasi apa toa di RW 03 tak berfungsi karena banjir pagi tadi akibat hujan lokal ke Kepala BPBD DKI Subejo.

Namun hingga berita ditulis, upaya konfirmasi apakah toa juga berfungsi memperingatkan warga saat banjir akibat hujan lokal tak membuahkan hasil.

Pengamat soroti sistem drainase DKI

Sejumlah ruas jalan di Jakarta tergenang akibat hujan sepanjang hari ini, Jumat (24/1/2020).

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, total terdapat 78 titik lokasi bajir di Jakarta, hari ini, termasuk kawasan Monas.

Bukan hanya di Monas, beberapa titik di kawasan lainnya juga sempat banjie, beberapa hari sebelumnya. 


Ironisnya, beberapa lokasi di mana ada pembangunan trotoar baru juga sempat tergenang pada saat hujan melanda Jakarta.

Pengamat Tata Air Jakarta, Heryanto, mengungkapkan trotoar baru di Jakarta membawa masalah lantaran tali-tali air yang kurang bagus.


Heryanto memiliki gelar Doktor di bidang tata air, serta merupakan mantan Kasudin Tata Air Sudin Jakarta Barat.

Bahkan, Heryanto merupakan Koordinator yang ditunjuk Mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk menormalisasi Waduk Pluit.

Menurut Heryanto, tali-tali air beberapa trotoar baru di Jakarta tidak sesuai standar, baik dari ukuran maupun material yang digunakan.

"Saya lihat tali-tali air di beberapa lokasi trotoar baru itu menggunakan pipa paralon. Itu kurang bagus sebagai tali tali air. Efeknya antrean air masuk ke saluran menjadi lama. Akhirnya muncul genangan di jalanan," kata Heryanto ketika ditemui Warta Kota di bilangan Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020).

Bentuk tali tali air yang disebut menyebabkan genangan air. Tali tali air jenis ini membuat air antre terlalu lama untuk masuk ke saluran.


Selain itu, kata Heryanto ukuran tali tali air di trotoar baru pun banyak yang tidak sesuai standar.

"Standarnya itu ukuran panjangnya 80 centimeter. Ini saya lihat banyak yang di bawah itu ukurannya," kata Heryanto.

Makanya, ujar Heryanto, tak mengherankan jika lokasi jalan di mana terdapat trotoar baru menjadi kerap terjadi genangan.

Heryanto menyarankan sebaiknya tali-tali air itu diganti ke model lain.

"Jangan pakai yang model pipa paralon. Masih ada 2 model tali tali air yang lebih baik, dan membuat antrean air lebih cepat," kata Heryanto.


Tali-tali air yang disarankan karena tidak menyebabkan genangan di jalan. Tali tali air model ini lebih memudahkan air masuk ke saluran. (tribunnews.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel