Jokowi Perintahkan Hapus Biaya Cipika Cipiki Demi Petani. Efeknya Luar Biasa!


DARIRAKYAT.COM, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kunjungan kerja ke Garut. Dalam sambutannya di hadapan warga Garut, Amran curhat memotong biaya operasional demi kepentingan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Amran saat bercerita mengenai banyaknya bantuan yang diberikan pemerintah di sektor pertanian. Salah satu sumbernya, kata Amran, karena pihaknya memangkas anggaran-anggaran yang kurang penting demi kepentingan petani.

"Pertama kami ditakdirkan jadi menteri, kami buka anggaran. Kami lihat dulu hanya 35% anggaran untuk petani, selebihnya adalah biaya operasional. Begitu kami bedah bersama dirjen, kami buka, aku katakan, biaya yang tidak penting kita coret. Alihkan, belikan bibit jagung untuk petani," ujar Amran di lapangan SOR Ciateul, Jalan Merdeka, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019).

Amran menyebut hal tersebut merupakan perintah Presiden Jokowi. Ia mengaku para menteri diperintah untuk memangkas anggaran-anggaran yang tidak terlalu penting oleh orang nomor satu di Indonesia itu. Termasuk biaya seremonial yang Amran istilahkan cipika-cipiki.

"Yang kami coret, pertama, biaya perjalanan dinas kami coret. Itu perintah bapak presiden, dahulukan petani. Ada Rp 800 miliar per tahun kami coret. Biaya seminar, biaya operasional yang tidak penting, gunting pita, biaya MC. Maaf pak bupati, kalau ke kantor pertanian tidak ada MC lagi, enggak ada biayanya. Biaya cipika-cipiki, enggak ada lagi di pertanian," ujar Amran.

Amran bahkan menyebut mobil dinas yang digunakannya sudah berusia di atas 12 tahun. Ia mengaku mobil dinasnya sudah tiga kali mogok.

"Mobil yang kami pakai adalah umurnya sudah masuk 12 tahun dan sudah tiga kali mogok. Kami naik ojek, naik taksi enggak apa-apa, kami anak dari desa, kami biasa naik kuda," ujar Amran.

Namun Amran mengaku bangga, jerih payahnya bersama jajaran pemerintah berbuah manis. Terutama di Garut, angka kemiskinan disebutnya kini turun dua persen.

"Aku bahagia hari ini, mendengar laporan pak bupati, kemiskinan turun dua persen. Dan kami yakin, seluruh bantuan yang kami kirim ini kurang lebih 50 truk, aku katakan, kami tidak ingin datang ke Garut berjanji, kami ingin memberikan bukti nyata," ucap Amran.

"Yang kami coret, pertama, biaya perjalanan dinas kami coret. Itu perintah bapak presiden, dahulukan petani. Ada Rp 800 miliar per tahun kami coret. Biaya seminar, biaya operasional yang tidak penting, gunting pita, biaya MC. Maaf pak bupati, kalau ke kantor pertanian tidak ada MC lagi, enggak ada biayanya. Biaya cipika-cipiki, enggak ada lagi di pertanian," ujar Amran.

Amran bahkan menyebut mobil dinas yang digunakannya sudah berusia di atas 12 tahun. Ia mengaku mobil dinasnya sudah tiga kali mogok.

"Mobil yang kami pakai adalah umurnya sudah masuk 12 tahun dan sudah tiga kali mogok. Kami naik ojek, naik taksi enggak apa-apa, kami anak dari desa, kami biasa naik kuda," ujar Amran.

Namun Amran mengaku bangga, jerih payahnya bersama jajaran pemerintah berbuah manis. Terutama di Garut, angka kemiskinan disebutnya kini turun dua persen.

"Aku bahagia hari ini, mendengar laporan pak bupati, kemiskinan turun dua persen. Dan kami yakin, seluruh bantuan yang kami kirim ini kurang lebih 50 truk, aku katakan, kami tidak ingin datang ke Garut berjanji, kami ingin memberikan bukti nyata," ucap Amran.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel