Ditinggal Ahok Nyantri Di Mako Brimob, Ternyata Titik Banjir di Jakarta Bertambah Jadi 100 RW dan 36 Kelurahan
Thursday, 15 February 2018
Edit
Darirakyat.com, Jakarta - Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB)
DKI Jakarta Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan jumlah titik banjir akibat
derasnya hujan pada Kamis (15/2/2018) bertambah dari data semula 53 RW menjadi
100 RW.
Penambahan titik banjir terjadi hampir di seluruh Jakarta.
Untuk Jakarta Timur yang semula hanya tiga kawasan dan empat RW kini bertambah
menjadi tujuh dengan 11 RW, yakni Jatinegara, Cakung Barat, Rawa Terate, dan
Pulo Gebang.
Jakarta Pusat dari dua RW menjadi sembilan
dengan adanya tambahan wilayah banjir di Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih
Timur, Johar Baru, dan Kartini. Semetara di Jakarta Selatan total RW yang
terdampak menjadi 56.
Di Jakarta Utara, dari
19 kini menjadi 24 RW dengan tambahan wilayah Kapuk Muara, Sungai Bambu, dan
Sunter Jaya. Sedangkan Jakarta Barat juga mengalami penambahan wilayah, yakni
Duri Kepa, Jelembar Baru, Jati Pulo, Kedoya Utara, Wijaya Kesuma, Cengkareng
Barat, dan Duri Kosambi.
Sutopo mengatakan banjir dan genangan disebabkan oleh drainase perkotaan yang
tidak mampu mengalirkan aliran permukaan. Lebatnya hujan membuat aliran
permukaan melebihi kapasitas pengaliran di drainase.
"Jakarta makin rentan banjir karena terkait dengan terbatasnya kawasan
resapan air," kata Sutopo dalam keterangan resminya, Kamis.
Menurut Sutopo, maraknya pembangunan di Jakarta dengan kondisi permukaan yang
kedap air dan terbatasnya resapan air, serta konservasi tanah dan air, membuat
85 persen curah hujan yang jatuh dikonversi menjadi aliran permukaan.
"Hanya sekitar 15 persen yang tertahan di permukaan tanah dan meresap ke
dalam tanah. Itulah yang menyebabkan setiap hujan deras sering timbul banjir
dan genangan," ucapnya.
"Ke depan perlu diperbanyak pembangunan embung, sumur resapan, danau mini,
biopori, restorasi anak-anak sungai, dan taman sebagai resapan air," kata
Sutopo.
sumber: kompas.com