Nah Loh, Ternyata Ada Foto Eggi Sudjana Kumpul Bersama Pengurus Saracen
Monday, 28 August 2017
Edit
Foto tersebut diunggah akun twitter SMP for Prabowo. Dalam foto
itu, tampak Mayjen (purn) Ampi Tanudjiwa duduk paling kanan, disebelahnya Eggi
Sudjana, sedangkan Rijal Kobar berdiri dengan mengenakan kaos hijau bertuliskan
Brazil.
“Ketua Umum Bang Rijal, Ketua Dewan Penasehat Pak Eggy Sudjana
&Pak Ampi Tanudjiwa. @Prabowo08 @hattarajasa @fadlizon,” begitu tulisan
yang terposting di foto tersebut.
Tak pelak beredarnya
foto tersebut mendapat sorotan dari warganet. “Koq sepertinya semua nama-nama
itu yang ada dalam struktur saracen ya?,” komentar dari akun teitter Adiwinata
@Ad1winat4. “mau ngelak bahwa ini foto editan, bapak2 yang namanya ada diatas?
tulis akun benny @BenZ_SanZ. “Wah wah wah ternyata !!!! Eta terangsanglah…,!!
Uppss….” kata akun Dean Invinity @deaninvinity.
Ketua Umum Bang Rijal, Ketua Dewan Penasehat Pak Eggy Sudjana &Pak Ampi Tanudjiwa. @Prabowo08 @hattarajasa @fadlizon pic.twitter.com/QPytruhRxD— SMP for Prabowo (@smp_prabowo) May 27, 2014
Seperti yang diketahui, sejumlah nama pengurus kelompok Saracen
beredar luas di media sosial. Daftar nama tersebut juga bisa diakses di situs
ccf.n.nu.
Salah satunya yakni nama pengacara Eggi Sudjana yang ditempatkan
sebagai dewan pengawas. Namun, Eggi membantah bahwa dirinya adalah pengurus
Saracen. Meski membantah, Eggi tidak bersedia jika nantinya diperiksa polisi.
“Secara hukum, itu artinya fitnah. Difitnah, tapi kan sudah dia
klarifikasi. Jadi (polisi) enggak perlu lagi periksa-periksa saya,” ujar Eggi.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan JAS, MFT, dan SRN sebagai
tersangka. Mereka menggunakan beberapa sarana untuk menyebarkan ujaran
kebencian berkonten SARA.
Hingga saat ini diketahui jumlah akun yang tergabung dalam
jaringan Grup Saracen lebih dari 800.000 akun. Saracen mengunggah konten ujaran
kebencian dan berbau SARA berdasarkan pesanan.
Tujuan mereka menyebarkan konten tersebut semata alasan ekonomi.
Para pelaku menyiapkan proposal untuk disebar kepada pihak pemesan.
Setiap proposal
ditawarkan dengan harga puluhan juta rupiah. Hingga kini, masih didalami siapa
saja yang memesan konten atau berita untuk diunggah di grup maupun situs
Saracen. (Kaskus.co.id)