Ternyata Sudah Lama Ahok Diam-Diam Lakukan Hal Ini dari Balik Jeruji…



Darirakyat.com -- Sosok Nek Mimi, mungkin ada beberapa yang masih mengingatnya ketika kisah beliau jadi viral. Seorang nenek yang hidup sebatang kara di Rusun Pesakih atau Rusun Daan Mogot Jakarta Barat, yang tidak mampu membayar tunggakan sewa rusunnya selama 13 bulan dan lebih memilih untuk menetap hingga tutup usia di Blok B 210.

Mendengar hal tersebut, Presiden Joko Widodo langsung mengirim dua orang utusannya untuk melunasi tunggakan rusun Nek Mimi selama 13 bulan Rp 3 juta dan sudah dilunasi hingga Desember 2017.

Bantuan tersebut cukup membuat Nek Mimi bernafas lega. Namun, bantuan yang diberikan Presiden hanya sampai Desember 2017, padahal 2017 tinggal menghitung hari untuk masuk tahun 2018.
Lalu bagaimana nasib Nek Mimi di tahun selanjutnya?

Dilansir dari Kompas.com, ketika menjenguk Nek Mimi pada (23/11/2017) kemarin, Nek Mimi yang terlihat sudah renta terlihat sibuk aktivitas lamanya, membuat bungkus box kue sambil duduk di atas alas plastik yang upahnya digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Sambil membuat box kue, Nek Mimi bercerita kalau dirinya baru saja pulang dari rumah sakit yang berada di Cengkareng, Jakarta Barat. Cukup terkejut saat mendengar Nek Mimi pergi sendiri ke rumah sakit dengan menggunakan Transjakarta yang disambung lagi dengan ojek.

Sebelumnya, Nek Mimi sempat minta diantarkan oleh tetangganya. Namun, para tetangganya juga sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. “Pada sibuk, nenek juga enggak bisa minta tolong sama anak. Anak pada jauh di Jawa kerja, sudah jarang sekali dateng kesini,” ucap Nek Mimi.

Saat bertemu dokter di rumah sakit, Nek Mimi bercerita tentang keluhan kakinya yang sudah tak kuat lagi menopang tubuh rentanya.

Nek Mimi disarankan oleh dokter untuk tidak bekerja terlalu keras dan tidak sering naik turun anak tangga. Selain itu, Nek Mimi juga diminta oleh dokter untuk mengonsumsi makanan yang bergizi agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga. Namun, bagaimana mau makan makanan bergizi, untuk bisa makan saja Nek Mimi harus bekerja melipat kotak kue yang dibayar Rp 5.000 untuk 2.000 kotak kue.

“Sehari paling (buat) 1.000 kotak, itu juga kalau langsung dibayar, baru bisa beli apa yang dipenginin,” kata Nek Mimi.

Nek Mimi mengaku dulu pernah dikunjungi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat Anies menjalani masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Nek Mimi mengaku sempat dijanjikan oleh Anies akan diberikan santunan.

Namun setelah pertemuan tersebut, tak satu pun santunan yang dimaksud Anies datang ke unit rusunnya. “Saya bukannya minta atau apa, tapi memang enggak ada (santunan dari Anies) sampai sekarang, cuma dari ajudan Pak Jokowi saja yang waktu itu dateng dua orang,” ucapnya.

Pernah dalam satu waktu, Nek Mimi bertemu dengan Anies saat Anies menghadiri acara di Masjid Raya Hasyim Ashari yang tepat berada di Rusun Daan Mogot beberapa waktu lalu. Kala itu, Anies sudah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Nek Mimi mengaku sempat bersalaman, dan Anies pun masih mengingatnya. Namun, Anies hanya merangkul Nek Mimi sambil mengucapkan hal yang pernah didengarnya saat pertama kali Anies mengunjunginya di rusun ketika kampanye.
“Pak Anies cuma bilang, sabar ya, Bu. Sudah gitu aja,” kenang Nek Mimi.

Meski demikian, Nek Mimi tidak berharap banyak pada gubernurnya. Nek Mimi hanya berharap dirinya tidak diusir dari Blok B 210, tempat dirinya melepas lelah setelah seharian membuat kardus kotak kue dari karton.

Selama ini Ada yang diam-diam bantu Nek Mimi…

Beruntung, ada orang yang setiap bulan mengirimkan uang Rp 500.000, beras, minyak goreng, gula pasir, telur, dan ikan kaleng kepada Nek Mimi. Orang tersebut mengaku sebagai utusan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kini ditahan di Mako Brimob karena kasus penodaan agama

“Tiap bulan orang kepercayaannya Pak Ahok datang ke sini, kirim sembako, tiap tanggal 5,” kata Nek Mimi. Beliau mengaku sangat ingin bertemu Ahok. Dirinya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ahok yang telah mengutus orang kepercayaannya untuk mengirimkan uang dan sembako setiap bulannya.

Sebab menurut Nek Mimi, jika utusan Ahok tidak mengirimkan sembako kepadanya, mungkin ia sudah kelaparan. Karena upah yang didapatnya dari membuat box kue jauh dari cukup. “Apa kabar Pak Ahok? Nenek mau ucapin terima kasih,” kata Nek Mimi sambil tersenyum dan meneteskan air mata haru. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel