Viral di Medsos, Cerita Mahasiswi UNY Berjuang Bayar Uang Kuliah hingga Sakit dan Meninggal
Friday 13 January 2023
Edit
Kisah Riska dicuitkan oleh akun @rgantas yang merupakan kakak angkatan di UNY. Diketahui almarhumah Riska merupakan putri seorang penjual sayur gerobakan di Purbalingga di mana orangtuanya memiliki lima anak yang belum selesai sekolah.
Rachmad Ganta Semendawai, pemilik akun @rgantas dalam keterangannya mengungkap bawasanya Riska diketahui sudah tak kuliah hampir setahun. Teman-teman di kampus mendapat kabar bahwa dia mengalami kritis di rumah sakit akibat hipertensi dan akhirnya meninggal dunia.
"Selama kuliah dia terkendala dan tidak bisa membayar UKT. Dari informasi, dia mengalami permasalahan UKT sejak awal berkuliah. Sempat mengajukan permohonan keringanan biaya dengan mengisi pendapatan orang tua sesuai kondisi ekonomi yang dialami ke UNY namun gagal,” ungkapnya.
Saat Riska mengunggah berkas permohonan keringanan biaya melalui ponsel milik tetangganya, diketahui berkas tidak bisa dikirim. Akibatnya nominal UKT yang muncul sebesar Rp 3,14 juta per semester yang mana hal tersebut sangat memberatkan.
Riska harus dibantu guru-guru sekolah dan rekan kampus dalam membayar UKT sembari terus meminta keringanan UKT. Namun kegagalan masih harus dihadapi Riska karena upaya mencari keringanan terbentur birokrasi.
“Riska baru bisa minta keringanan setelah semester dua. Pihak kampus pun akhirnya menyanggupi keringanan UKT, namun hanya mengurangi Rp 600 ribu dari total UKT yang harus dibayarkan,” sambungnya.
Pada semester ketiga Riska mengalami kesulitan yang lebih. Ia sering tak masuk kuliah yang akhirnya diikuti dengan keputusan cuti untuk bekerja demi bisa membayar UKT. “Kabar terakhir, Riska sama sekali tak masuk kuliah, karena meninggal dunia,” lanjutnya.
Ganta juga mengungkap Riska diketahui merupakan mahasiswi yang sangat hemat. Rekan-rekannya kerap memberinya lauk seperti abon yang kemudian menjadi santapan saat berada di kost. Juga untuk keperluan mandi, ia banyak mendapat bantuan dari teman yang bersimpati.
Komunitas kampus @unybergerak sempat merilis hasil survei dari 1000-an mahasiswa yang mengisi angket tercatat 97 persen merasa UKT mereka tidak sesuai kemampuan ekonominya.
Sementara, Rektor UNY, Sumaryanto menyampaikan keprihatinan atas situasi yang dialami salah satu mahasiswinya itu. Menurut Sumaryanto, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk membantu meringankan UKT mahasiswa, salah satunya berkirim surat langsung kepada rektor.
“Kalau bukan UNY yang membantu, saya secara pribadi yang akan membantu. Kami tidak ingin keluarga besar UNY sampai tidak selesai studinya hanya karena masalah uang, bisa ajukan surat ke rektor," terang dia.
Terpisah, Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji meminta pihak-pihak yang mengetahui kesulitan mahasiswa untuk segera mengkomunikasikan kepada kampus. Pemda DIY tegas mengatakan agar tidak ada mahasiswa yang berkuliah di DIY putus sekolah akibat tak bisa membayar uang.
“Mahasiswa Cianjur (korban gempa) saja Pemda memberikan bantuan, masa ada masalah mahasiswa tidak bisa bayar kuliah tidak dibantu. Ini yang harus jadi perhatian,” tegas Aji. (krjogja.com)