Analisis Gestur Putri Candrawathi Saat Rekonstruksi, Pakar: Tertekan dan Malu
Wednesday, 31 August 2022
Edit
Darirakyat.com - Pakar gestur dan ekspresi Handoko Gani melakukan analisis gestur istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi saat mengikuti rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J kemarin.
Handoko juga menilai adegan pelukan antara Putri dan Sambo perlu diverifikasi lagi, yakni untuk memverifikasi trauma Putri.
"Saya merasa bahwa adegan pelukan tadi masih perlu diverifikasi tentang betapa traumatisnya ibu dan marahnya bapak," ujarnya.
Seperti diketahui, Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yoshua dimulai dari adegan yang terjadi di rumah Magelang, Jalan Saguling, hingga Duren Tiga, Selasa (30/8). Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal dan Bharada Eliezer atau Bharada E juga dihadirkan dalam rekonstruksi. Total ada 78 adegan yang diperagakan. (detik.com)
Handoko menilai gerak-gerik Putri mengandung gestur tertekan dan malu.Handoko menjelaskan gestur itu muncul saat Putri bersama Sambo dalam sebuah adegan rekonstruksi. Dalam adegan tersebut, Putri tampak seperti mengadu kepada Sambo.
"Ketika si ibu seperti mengadu kepada bapak dan dari situlah mungkin mulai direncanakan tindakan pembunuhan tersebut," kata Handoko Gani kepada wartawan, Rabu (31/8/2022) seperti dilansir detikNews.
Yang menarik menurut Handoko adalah gestur Putri. Dia menilai Putri tampak tertekan. Selain itu, Handoko menangkap momen saat Putri tidak menatap wajah Sambo.
"Yang menarik adalah gestur si ibu. Ibu tidak melihat ke bapak. Seperti menunjukkan perasaan tertekan, malu. Kemudian memeluk bapak. Dan itu pun nggak melihat wajah bapak," ujar Handoko.
Handoko juga menyoroti soal pengalaman traumatis Putri yang diklaim mendapat pelecehan seksual. Menurutnya, adegan dengan Sambo itulah yang akan menentukan apakah pelecehan seksual itu ada.
"Kan ibu ini katanya masih traumatis terhadap (peristiwa yang diklaim) pelecehan seksual yang dialaminya, di bagian itu menjadi menentukan. Yang mana kalau semua orang yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual pasti tahu momen terjadinya pelecehan," ujarnya.
Soal Adegan Pelukan Ferdy Sambo-Putri Candrawathi
"Ketika si ibu seperti mengadu kepada bapak dan dari situlah mungkin mulai direncanakan tindakan pembunuhan tersebut," kata Handoko Gani kepada wartawan, Rabu (31/8/2022) seperti dilansir detikNews.
Yang menarik menurut Handoko adalah gestur Putri. Dia menilai Putri tampak tertekan. Selain itu, Handoko menangkap momen saat Putri tidak menatap wajah Sambo.
"Yang menarik adalah gestur si ibu. Ibu tidak melihat ke bapak. Seperti menunjukkan perasaan tertekan, malu. Kemudian memeluk bapak. Dan itu pun nggak melihat wajah bapak," ujar Handoko.
Handoko juga menyoroti soal pengalaman traumatis Putri yang diklaim mendapat pelecehan seksual. Menurutnya, adegan dengan Sambo itulah yang akan menentukan apakah pelecehan seksual itu ada.
"Kan ibu ini katanya masih traumatis terhadap (peristiwa yang diklaim) pelecehan seksual yang dialaminya, di bagian itu menjadi menentukan. Yang mana kalau semua orang yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual pasti tahu momen terjadinya pelecehan," ujarnya.
Soal Adegan Pelukan Ferdy Sambo-Putri Candrawathi
Handoko juga menilai adegan pelukan antara Putri dan Sambo perlu diverifikasi lagi, yakni untuk memverifikasi trauma Putri.
"Saya merasa bahwa adegan pelukan tadi masih perlu diverifikasi tentang betapa traumatisnya ibu dan marahnya bapak," ujarnya.
Seperti diketahui, Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yoshua dimulai dari adegan yang terjadi di rumah Magelang, Jalan Saguling, hingga Duren Tiga, Selasa (30/8). Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal dan Bharada Eliezer atau Bharada E juga dihadirkan dalam rekonstruksi. Total ada 78 adegan yang diperagakan. (detik.com)