Eggi Sudjana Kecewa Berat, Sentil Kinerja Anies Baswedan yang Dinilai Tak Becus Terapkan Aturan Islam di Jakarta
Thursday 12 May 2022
Edit
Darirakyat.com - Advokat Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Eggi Sudjana, mengejutkan melontarkan pernyataan keras berupa kekecewaan terhadap kinerja Gubernur DKI, Anies Baswedan.
Eggi kecewa lantaran Anies yang sudah dipilih oleh mayoritas warga muslim dinilai tidak menunjukkan keberpihakan terhadap umat Islam. Kekecewaan terhadap Anies Baswedan itu disampaikam Eggi Sudjana melalui video yang diunggah melalui akun Youtube miliknya.
Video Eggi Sudjana kecewa dengan Anies Baswedan itu lantas diunggah ulang akun Twitter @tukangrosok_, pada Senin (9/5/2022). Tertutup sudah mimpi @aniesbaswedan menjadi RI 1. Jadi Presiden @PKSejahtera atau Presiden Yaman saja Nies! Atau persiapkan mental bentar lagi masuk bui,” cuit @tukangrosok_.
Eggi menjelaskan, selama ini umat Islam sudah sangat berharap kepada Anies Baswedan. Sebagai pemimpin DKI Jakarta, Anies Baswedan malah tak bisa membuat aturan pelarangan peredaran minuman keras.
“Anies Baswedan yang begitu jelas Islamnya, Arab lagi kan, kader saya di HMI, 4 tahun 8 bulan jadi gubernur, mana peraturan, pergub saja yang melarang miras? Mana?” kecam Eggi Sudjana dikutip dari jakarta.poskota.co,id, Selasa (10/5/2022) .
“Perda Islam apalagi, yang akhirnya tidak berani juga menegakkan hukum Islam,” sambungnya.
“Ada PSI alasannya, okelah perda susah. Pergub, dong. Pergub siapa yang mau dihalangi? Mau dilawan? Gak ada. Dia sendiri (tandatangani) pergub,” jelas Eggi.
Ketidakbecusan Anies mengelola Jakarta, membuat Eggi heran mengapa ada yang mendukungnya untuk maju sebagai Capres 2024. “Tapi sekarang orang sedang euforia, dia (Anies) mau dicapreskan lagi,” kata Eggi.
“Bagaimana umat terjebak lagi, terjebak lagi, bodoh lagi, masuk lagi ke lobang yang sama, yang keledai saja tidak mau.” “Kok kita lebih rendah dari keledai?” sambung dia.
Eggi Sudjana kemudian menyindir Anies yang kini malah selalu melakukan pencitraan dalam setiap kerja-kerjanya. Tapi di sisi lain, berbagai permasalahan di DKI Jakarta malah tidak terselesaikan. “Malah terus main lobi-lobi aja. Pencitraan, banjir tetap banjir, macet tetap macet, kriminalitas Jakarta.” “Anda tahu, dua menit sekali terjadi pencurian. Empat jam sekali terjadi pemerkosaaan,” kata Eggi Sudjana. (poskota.co.id)