Heboh Suaminya Puji Anies Baswedan, Ini Penjelasan Tsamara Amany


Darirakyat.com - Keluarnya Tsamara Amany dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghiasi lini masa pemberitaan media beberapa waktu belakangan ini.

Tak berhenti sampai persoalan pengunduran dirinya dari PSI, spekulasi terkait alasan pengunduran Tsamara pun bertebaran “liar” meski dia sendiri sudah menjelaskan. Kini suami Tsamara mulai dikait-kaitkan hanya karena dianggap pernah memuji Anies Baswedan.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut berkomentar. Refly menyoroti PSI sebagai tempat seorang Tsamara bernanung sebelum keluar.

“Secara ideologis yang namanya PSI itu, menjadikan Anies become the common enemy. Tidak ada lain agenda PSI bagaimana caranya untuk mendelegitimasi Anies Baswedan,” ujar Refly dalam video di akun YouTube miliknya, dikutip Kamis (21/4/22).

Padahal menurut Refly, hal itu kurang tepat mengingat Anies hanyalah seorang Gubernur DKI Jakarta bukan seorang presiden.

“Heran juga sebenarnya, karena de facto bukan Anies yang berkuasa di hari ini di republik ini tapi Presiden Jokowi,” tambah Refly.

Refly pun menyinggung perlunya ada alasan substantif pada kasus pengunduran diri seorang Tsamara yang sudah menjadi semacam ikon bagi PSI. Tsamara sendiri sudah memaparkan alasan tersebut secara langsung yang mana salah satunya ingin lebih memperjuangkan isu perempuan lewat cara lain.

Refly juga menuturkan mengenai pembahasannya terdahulu mengenai kemungkinan Tsamara pada akhirnya memilih meninggalkan PSI.

“Ada alasan pragmatis dia barangkali sudah dilirik untuk bekerja di institusi yang tidak memungkinkan untuk berada di partai politik. Yang kedua alasan idealistik, “baju” PSI terlalu sempit untuk luapan idealisme seorang tsamara,” lanjut Refly.

Pejelasan Tsamara


Nama suaminya mulai dibawa-bawa, Tsamara tidak tinggal diam. Menanggapi banyaknya tudingan liar tersebut dirinya memberi respon lewat twitternya.

Dirinya menyayangkan narasi yang mengarah pada anggapan perempuan selalu dikaitkan dengan laki-laki saat memilih sebuah keputusan.

Dirinya juga menyayangkan ada saja orang yang “mengorek-ngorek” cuitan lama suaminya dan dibawa ke konteks saat ini.

“Politik hari ini: perempuan dianggap tidak bisa mengambil keputusan secara independen. Seolah perempuan itu objek lemah yg dengan mudah ‘disuruh’ & ‘dipengaruhi’ oleh laki-laki. Dan, agak norak nggak sih, cari twit pasangan saya yg dari dulu gak pernah tertarik politik praktis?” cuit Tsamara, dikutip dari akun twitter pribadi miliknya, Kamis (21/4/22). (wartaekonomi.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel