Kaitkan Radikalisme dengan Ahok, Aa Gym Kena 'Semprot' Rudi S Kamri: Menyesatkan!




Darirakyat.com -
Baru-baru ini, Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym memberikan pandangannya terkait isu radikalisme di Indonesia.

Menurut Aa Gym, radikalisme mulia ramai jadi isu di Indonesia usai kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Mengetahui hal tersebut, Pengamat Sosial Politik Rudi S Kamri angkat suara untuk menangapi pernyataan Aa Gym tersebut.

Dengan tegas, Rudi S Kamri kontra dengan statement yang dilontarkan Aa Gym lewat kanal YouTube Karni Ilyas Club tersebut

Rudi mengatakan bahwasanya Aa Gym menyesatkan, tidak mengerti sejarah, dan tak paham konstelasi politik Indonesia.

Menurut Rudi, gerakan radikalisme di Indonesia sudah ada sejak lama, dari orde lama hingga saat ini, bukan sejak kasus Ahok mencuat.

"Aa Gym memang tidak mengerti sejarah, gerakan radikalisme sudah ada sejak dulu, mulai orde lama, orde baru, sampai sekarang," ujarnya dikutip Isu Bogor dari kanal YouTube Kanal Anak Bangsa, Minggu, 20 Februari 2022.

Rudi menegaskan jika kelompok 212 yang mendemo Ahok kala itu memang sudah radikal sejak dulu.

Mereka, lanjutnya, adalah orang-orang yang bergerak demi merebut kursi gubernur dan menyingkirkan Ahok.

"Nah kalo gerakan Ahok itu adalah gerakan politik oleh orang-orang hanya demi kursi gubernur dan menyingkirkan Ahok, itu saja," tutur Rudi.

"Jadi, kelompok ini, yang menamakan 212 bukan di cap gerakan radikal, bukan, mereka dari dulu sudah radikal. Jadi, Aa Gym ini menyesatkan orang, jadi tolonglah jangan bicara tentang politik," sambungnya.

Sebelum, Aa Gym memberikan pandangannya soal isu radikalisme di Indonesia, ia menyebut kata radikalisme mulai ramai disinggung usai kasus Ahok.

Aa Gym menilai jika gerakan 212 bukanlah gerakan radikal. Ia juga tak paham mengapa saat ini kata radikal dan intoleran sering dijadikan isu.

"Aa dakwah sudah sangat lama ya, kenal juga dengan banyak pihak, kata radikal ini baru aja dateng akhir-akhir ini saja, kalau tidak salah mulainya sesudah ada kejadian dengan Pak Ahok itu," kata Aa Gym

"Kemudian ada 212 sehingga entah bagaimana perkataan radikal, intoleran, itu lebih sering disebut-sebut," jelasnya. (pikiranrakyat.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel