17 Orang Jadi Buron dalam Kasus Remaja 14 Tahun yang Diculik dan Dijual di Bandung



Darirakyat.com - Tiga orang diamankan namun satu di antaranya dititipkan karena masih di bawah umur atas kasus pemerkosaan dan penjualan manusia.

Seperti diketahui seorang perempuan asal Gedebage menjadi korban pemerkosaan dan alami stress berat setelah dijual ke 20 orang pria.

"Waktu kejadiannya pada bulan Desember 2021 lalu dengan TKP di wilayah Andir Kota Bandung. Tersangkanya ada tiga orang, pertama adalah SF (16) yang berperan menjemput para tamu dan mendandani korban sebelum bertemu tamu. SF pun mengoperasikan aplikasi Michat dan memberikan baju pada para tamu," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung di Mapolrestabes Bandung, di Jalan Merdeka, Kota Bandung pada Rabu 29 Desember 2021.

Sementara pelaku kedua lanjut Aswin adalah IM (18) ‎yang memiliki ponsel untuk membuat akun Michat atas nama korban.

Selanjutnya korban dijual kepada para tamu, namun sebelum dijual IM juga menyetubuhi korban terlebih dahulu.

"Terakhir adalah (S) ini tuna karya‎ yang berperan untuk mengoperasikan akun Michat seolah itu adalah korban. Jadi modus operandinya itu korban mengimingi akan diberikan handphone kemudian mengajak korban ke tempat kos tersangka kurang lebih satu minggu, korban disetubuhi kemudian dijual kepada para tamu," katanya.

Jadi lanjut Aswin tiga tersangka sudah ditahan dan satu di antaranya tersebut adalah seorang anak di bawah umur.

"Karena berusia 16 tahun maka kini sedang berada di ruangan khusus," katanya.

Disinggung tersangka lainnya, menurut Aswin, sedikitnya ada 17 orang tersangka lagi yang akan dilakukan penangkapan dan sedang dikejar sekarang.

"Mohon waktu kami‎ akan lakukan penangkapan kepada 17 orang yang berkaitan dengan kegiatan pelanggaran undang-undang peristiwa ini," katanya.

Sementara disinggung apakah 17 orang tersebut saling mengenal apa tidak, menurut Aswin 17 orang tersebut berinteraksi dengan korban melalui whatsapp mereka. Sehingga bisa berkomunikasi dengan korban lewat whatsapp tersebut.

"Sampai saat ini juga belum disimpulkan apakah korban itu adalah residivis atau tidak. Namun jika ternyata saat pendalaman ada fakta bahwa korban adalah residivis salah satu tindak pidana maka akan disampaikan. Hanya saja pengakuan pelaku dalam BAP baru sekali ini melakukan kegiatan itu," katanya.

Meski demikian tidak menutup kemungkinan lanjut Aswin ada korban lainnya, hanya saja Aswin belum mau berkomentar lebih jauh karena BAP baru dilakukan sekali saja. ‎

"Kita akan mendalami mengembangkan sejauh mana sepak terjang tersangka ini sebelum peristiwa terjadi dengan korban yang sekarang. Jadi apakah ada peristiwa pidana sebelumnya dengan korban yang berbeda, kita akan dalami," katanya.

Selain itu Aswin juga memaparkan terkait kondisi korban yang kini dalam keadaan stress berat.‎

"Kami sudah siapkan psikolog untuk mendampingi korban selama proses penyidikan. Itu diatur dalam UU Perlindungan Anak," katanya.

Oleh karena itu Aswin pun kini membentuk tim khusus dari seluruh personel Reskrim Polrestabes Bandung untuk menangkap 17 orang tersebut.

"Semua saya libatkan sehingga sisa pelaku tersebut bisa tertangkap, tim ini saya pimpin langsung," katanya.

Di lain hal Aswin juga memaparkan, motif para pelaku yang ternyata hanya untuk masalah ekonomi saja.

"Uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari jadi 200 ribu sekali, 100 ribu untuk tersangka satu, dan 100 ribu ‎untuk tersangka dua," katanya seraya menambahkan dua orang tersangka ini mengaku suami istri namun masih didalami. (pikiranrakyat.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel