Kritisi Soal Sumur Resapan, Pengamat Tata Kota: Gubernur Tak Miliki Rencana Matang Atasi Banjir di Jakarta




Darirakyat.com
- Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga, menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tak memiliki rencana matang dalam hal pembangunan sumur resapan atau vertikal drainase, untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Menurutnya, sumur resapan itu hanya bisa mengurangi genangan air secara mikro, seperti di halaman rumah, taman, parkiran atau sejenisnya.

"Drainase vertikal atau sumur resapan hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air skala mikro, bukan meredam banjir skala kawasan atau kota," ujar Nirwono saat dihubungi, Rabu (24/11/2021).

Sebaiknya, kata Nirwono, pembangunan sumur resapan diserahkan kepada setiap warga untuk membuat sendiri di halaman rumahnya.

"Jangan menggunakan dana APBD maupun dana PEN (Pemulihan ekonomi nasional) dari pusat. Itu pemborosan anggaran, tidak efektif, dan mubazir," cetusnya.

Nirwono berpendapat, lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk mengatasi banjir skala besar, seperti menata bantaran kali untuk mengatasi air kiriman, merevitalisasi situ, danau, embung ataupun waduk.

"Merehabilitasi saluran kota, menambah RTH baru, dan merestorasi kawasan pesisir Pantura Jakarta untuk mengatasi banjir rob," sambungnya.

Dikatakan, penempatan titik-titik sumur resapan di Jakarta, banyak yang tidak tepat. Seperti di trotoar, dekat BKT, dan sekitar kali atau kanal.

"Karena mereka tidak memiliki rencana induk pembangunan sumur resapan," tegasnya.

Menurut Nirwono, sumur resapan cocok dibangun untuk mengurangi genangan, hanya di bagian selatan wilayah Jakarta saja.

Sementara di Jakarta bagian Utara, sumur resapan tidak akan berfungsi dengan baik.

Karena kedalaman air tanah yang dangkal, sehingga sumur resapan tidak akan dengan maksimal menyerap air dari permukaan.

"Itu pun di lokasi-lokasi yang bukan cekungan, tidak dekat kali, sungai atau kanal," tutur Nirwono. (poskota.co.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel