Balas Pigai, Aktivis Papua: Munafik, Hanya Bisa Salahkan Jokowi Tapi Gubernur Tak Pernah Dia Kritik



Darirakyat.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang aktivis Papua membalas kritikan Natalius Pigai terhadap pemerintahan Presiden Jokowi, viral di media sosial.

Video aktivis Papua balas mengkritik Natalius Pigai itu dibagikan Mantan Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean, seperti dilihat pada Sabtu 17 Juli 2021.

Dalam video itu, awalnya sang aktivis Papua yang belum diketahui identitasnya itu mengaku bangga dengan sikap Natalius Pigai yang vokal dan paham terhadap berbagai persoalan Papua.

“Saya bangga punya adik bernama Natalius Pigai. Pemahamannya luas dan mengerti banyak persoalan dan orangnya vokal. Itu modal besar untuk kita membenahi tanah Papua,” ujar aktivis tersebut.

Akan tetapi, menurutnya, Pigai tidak jujur terhadap dirinya sendiri lantaran hanya berani mengkritik Pemerintah Indonesia. Sementara, sikap Pemerintah Papua terkait penyaluran dana otonomi khusus (Otsus) tak pernah berani ia kritik.

“Cuma saja, dia tidak jujur terhadap dirinya. Kita kritis tapi kita harus jujur terhadap diri sendiri. Kenapa dia hanya berani tunjuk kesalahan itu hanya kepada pemerintah Indonesia, tapi saudara-saudaranya yang memimpin Papua tidak pernah dia tunjuk batang hidung mereka. Mereka penyebab kegagalan dana Otsus itu tak pernah mendarat tangan rakyat Papua,” tuturnya.

Oleh karena itu, aktivis Papua tersebut menilai Natalius Pigai munafik lantaran hanya bisa mengungkit kesalahan Presiden Jokowi namun tak pernah mengkritik Gubernur maupun bupati-bupati di tanah Papua.

“Makanya saya melihat bahwa dia (Pigai) munafik. Dia hanya bisa mengungkit kesalahan Presiden Jokowi, tetapi yang dilakukan oleh gubernurnya, bupati-bupatinya tidak pernah dia persoalkan. Dia memelihara kemunafikan,” tegasnya.

Diketahui, Natalius Pigai merupakan sosok aktivis Papua yang kerap mengkritik Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, Pigai sempat menyarankan agar Presiden Jokowi mundur dari jabatannya sebagai presiden. Hal itu menurutnya lantaran rezim saat ini sudah tak lagi mampu mengendalikan Covid-19.

Saran Natalius Pigai agar Jokowi mundur tersebut ia sampaikan saat menanggapi pernyataan Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan yang menurutnya memakai bahasa preman pada saat menjelaskan tentang desakan lockdown dari sejumlah pihak.

Lewat cuitannya di Twitter, Pigai menilai pernyataan Luhut yang menurutnya seperti bahasa preman pasar itu telah mengisyarakat bahwa pemerintah sudah mengibarkan bendera putih.

Bendera putih itu, kata Pigai, merupakan sinyal bahwa rezim pemerintahan Jokowi sudah tak mampu lagi mengendalikan Covid-19.

“Luhut pakai bahasa Preman Pasar. Saya suka pernyataan ini karena Luhut secara tersirat sudah kibarkan bendera putih karena rezim ini tidak mampu memimpin,” cuit Natalius Pigai.

Oleh karenanya, ia menyarankan agar Presiden Jokowi beserta jajarannya mundur apabila tak sanggup lagi menangani lonjakan Covid-19.

Selain itu, Pigai yang merupakan aktivis HAM Papua juga mengungkapkan sudah beberapa presiden negara lainnya memutuskan mundur lantaran tak sanggup menangani pandemi tersebut.

“Saya sarankan Jokowi & Rezim mundur kalau tidak sanggup. Bukan kalian sendiri, negeri lain juga mundur,” ujarnya. (makassar.terkini.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel