Fadli Zon Murka Laskar MRS Ditembak, Netizen Malah Kirimkan Gambar Ratna Sarumpaet


Darirakyat.com - Penembakan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh petugas Polda Metro Jaya menuai reaksi keras dari sejumlah kalangan. Politikus Partai Gerindra Fadli Zon dan PKS, Hidayat Nur Wahid, mendesak agar kasus itu diusut tuntas. 

Fadli Zon mencium kejanggalan dari penembakan Laskar FPI. Orang dekat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu menduga para pengawal MRS tersebut dibunuh. 

“Dari baca berita n keterangan yg ada, sy menduga bahwa 6 anggota laskar  FPI ini dibunuh n dibantai. Usut siapa pelakunya. Atasannya harus dicopot n bertanggung jawab,” kata Fadli melalui akun Twitter, Senin (7/12/2020). 

Cuitan Fadli langsung disambar warganet. Ratusan netizen mereaksi dengan berbagai komentar. Namun kocaknya, banyak yang malah mengirimkan gambar Ratna Sarumpaet. 

Netizen menyindir Fadli yang pernah meminta agar kasus penyerangan terhadap Ratna diusut. Namun belakangan diketahui Ratna ternyata mengarang cerita telah dianiaya. Peristiwa ini terjadi jelang Pilpres 2019. 

“Bu ratna di aniaya 3 pira (pria), sungguh biadab, katanya,” ucap akun Mario Joni, menyindir Fadli. Dia menuliskan cuitan tersebut disertai gambar Fadli sedang foto bersama Ratna Sarumpaet. 

Hal sama diucapkan akun Aka Bumi. Dia juga menyindir anggota DPR ini dengan mengingatkan kasus Ratna. “Sama Ratna Sarumpaet aja ketipu, kok mau menduga-duga,” kata dia.

Sementara itu anggota Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid menyayangkan aksi penembakan terhadap anggota FPI. Dia mendesak agar dibentuk tim independen untuk mengusut kasus ini. 

“Sangat disayangkan jatuhnya korban dari sesama WNI. 6 anggota FPI dikabarkn tewas olh peluru aparat dg berbagai dalih. FPI menegaskan mrk dihadang olh OTK & anggota FPI tak diperbolehkan bawa senjata tajam/api. Demi tegaknya hukum yg berkeadilan, perlu sgra dibentuk TPF Independen,” ucap Hidayat, juga di Twitter. 

Seperti diketahui, enam anggota Laskar Khusus FPI ditembak di Tol Cikampek, Senin (7/12/2020). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut polisi bertindak tegas karena para pengawal HRS tersebut menyerang polisi dengan senjata api dan senjata tajam. 

"Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan 6 orang penyerang meninggal dunia dan 4 orang melarikan diri," kata Fadil dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menerangkan, mobil anggotanya dipepet dua mobil Laskar FPI di Tol Cikampek. Sejak awal, kata dia, polisi tidak melakukan ancaman apa pun. 

"Saat kejadian mobil anggota cuma satu, kalau memang pengajian, kenapa menyerang anggota Polri di belakang. Kalau pengajian, pengajian saja dan kita tidak melakukan apapun," kata Tubagus. 

Dia menambahkan, voice note menjadi bukti kuat penyerangan itu. Penyidik akan terus mengusut kasus itu. 

Juru Bicara FPI Munarman menyangkal ada upaya penyerangan. Menurut dia, tidak ada anggota FPI yang membawa sajam maupun senpi.  

Berdasarkan rekaman suara, dia bahkan menduga anggota Laskar FPI dibantai di suatu tempat. Menurut dia, salah satu anggota sempat mengirim voice note berisi rintihan.  

“Laskar dibawa dan dibantai di tempat lain, setelah voice note, tidak ada HP yang aktif," kata Munarman, dalam konferensi pers, Senin (7/12/2020). (inews.id)





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel