Masyarakat Jakarta Utara Minta Anies Berhenti Menggunakan Agama Sebagai Tameng Reklamasi Ancol

Orang Demokrat ke Anies: Nis, Kau Bisa Kerja Nggak Sih?

Darirakyat.com -
Masyarakat Jakarta Utara meminta Gubernur Anies Baswedan tidak menjadikan agama tameng bagi reklamasi perluasan kawasan Taman Impian Jaya Ancol. 

“Alasannya akan dibangun Museum Sejarah Rasullulah yang sakral dan suci, kemudian harus berdiri pengingkaran janji seorang pemimpin untuk menolak reklamasi,” kata perwakilan Tokoh Lintas Masyarakat Jakarta Utara Sandi Suryadinata di pantai Ancol, Minggu (5/7). 

Sandi menegaskan reklamasi itu merupakan perusakan lingkungan dan bentuk penyelewengan dari salah satu janji kampanye Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. 

Janji politik Anies tersebut merupakan salah satu alasan masyarakat memberikan amanah kepadanya untuk memimpin Jakarta. 

“Jangan apa-apa bawa nama muslim. Untuk museum berapa hektar? Sisanya untuk kepentingan ekonomi dan politik,” tegas Sandi. 

Sandi menyatakan masyarakat di Jakarta Utara masih berharap Gubernur Anies dapat mencabut surat keputusan tersebut sebagai pembuktian akan janji kampanye. 

Selain itu, Anies dapat membuktikan jika proses politik benar-benar sehat tanpa adanya intervensi dari siapa pun. Hal senada disampaikan tokoh pemuda Gerakan Bangun Jakarta Utara Kemal Abubakar yang menyatakan reklamasi Ancol untuk jumlah keseluruhan 155 hektar.

Jika semua lokasi itu dibangun museum dan masjid, masyarakat tidak akan menolak. 

“Kami berharap, janganlah dibenturkan isu reklamasi digiring menjadi sentimen agama. Kalau menurut saya itu kurang baik,” kata Kemal. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan izin pengembangan kawasan rekreasi untuk PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk dengan total luasan sebesar 155 hektar. 

Izin dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta tentang izin pelaksanaan perluasan kawasan rekreasi dunia fantasi seluas 35 hektar dan perluasan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol Timur seluas 120 hektar, tertanggal 24 Februari 2020. (jpnn.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel