Komentari Foto Jenazah Covid-19, Anji Tuai Kecaman Netizen

Ungkap Kejanggalan di Balik Viralnya Foto Jenazah Covid-19, Anji ...

Darirakyat.com - Penyanyi Anji mengunggah foto jenazah Covid-19 hasil jepretan fotografer National Geographic, Joshua Irwandi ke Instagramnya.

Dalam keterangan foto itu, Anji mengungkapkan kejanggalan yang ia rasakan. Ia menyebutkan setelah foto itu dirilis, banyak akun media sosial yang serentak menyebarluaskan.

Penyebaran foto ini pun menurut Anji dibumbui dengan keterangan yang seragam yang menurutnya identik dengan buzzer.


Anji/ Foto: Instagram

"Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam," tulis Anji, Sabtu (18/7).

"Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata. Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip, Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti" lanjutnya.

Lalu pelantun Dia ini juga mempertanyakan mengapa pemotretan tersebut bisa dilakukan oleh sang fotografer. Sedangkan dalam prosedur penanganan jenazah Covid-19, keluarga korban saja tidak diperkenankan untuk melihat jenazah.

"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," tanyanya.

Meski begitu, Anji meyakini bahwa Covid itu ada.

"Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu. Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil. EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," pungkasnya.

Unggahan Anji ini ternyata menuai kritik dari sebagian besar netizen. Seorang fotografer lepas bernama Nyimas Laula lewat Twitternya, @NyimasLaula, mencoba membantah argumen Anji.

Ia menjelaskan bahwa seorang pewarta memang memiliki prosedur tersendiri untuk 

mengabadikan berita mengenai wabah baik dalam bentuk foto maupun video.

Buat ngimbangin narasi cocoklogi murahan berdasarkan katanya katanya, tapi udah berani bikin asumsi gak berdasar fakta, gw mau share perspektif dari fotografer/jurnalis, GIMANA sebenernya proses liputan wabah COVID-19.

"Buat ngimbangin narasi cocoklogi murahan berdasarkan katanya katanya, tapi udah berani bikin asumsi gak berdasar fakta, gw mau share perspektif dari fotografer/jurnalis, GIMANA sebenernya proses liputan wabah COVID-19," buka Nyimas dalam utasnya.

"Kalo @duniamanji gak tau, perwarta foto kaya kami2 ini jg frontline workers seperti para nakes, bedanya tugas kami menyampaikan informasi kepada masyarakat ttg apa yg sebenarnya terjadi. Kami juga megang kode ETIK jurnalistik, apalagi untuk pub besar spt NG, kode etik sgt ketat" lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa setiap fotografer yang memotret juga harus meminta izin pihak terkait dan juga perlu menggunakan APD lengkap saat melakukan pengambilan gambar.

"Beberapa publikasi mengharuskan fotografer meminta subyek/property/location release sebagai bukti consent yg sah bahwa fotog telah meminta izin pd pihak terkait. Kerjaan kaya gini perlu dedikasi," ungkapnya.

"Udh ngantongin izin, minta consent, berikut situasi gimana mengcover isu wabah, ini bukan pekerjaan main2. Fotografer wajib pake APD lengkap seperti yg dikenakan nakes, demi masyarakat terinformasi situasi terkini," jelasnya

Karena komentar soal foto jenazah Covid ini pula, Anji menjadi trending topic Twitter. Mantan personel Drive ini juga ditantang netizen untuk ke Wisma Atlet tanpa menggunakan masker. (insertlive.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel