Cuitan Fahira soal Corona Masuk RI Bikin Heboh Medsos. Begini Faktanya!

Image result for pasien corona

Darirakyat.com - Tagar #covdi19indonesia menggema di laman Twitter, menyusul ada kabar sebanyak 136 pasien dalam pengawasan virus corona atau COVID-19. Bahkan tertulis juga bahwa pasien yang sedang dalam pengawasan terbanyak virus corona ada di Jakarta.

"Astagfirullah BIKIN KAGET! Ada 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di #Indonesia - DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jateng 13 Orang, Kepri 11 orang, Jabar 9 orang, Jatim 10 orang, Banten 5 oang, Sulut 6 orang, Jogya 6 orang, Kaltim 3 orang." demikian yang dikatakan oleh @fahiraidris, anggota DPD, dalam akun Twitternya.



            Foto: Twitter

Namun cuitan tersebut sudah tidak tampak lagi di akun Twitter Fahira.

Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes angkat bicara terkait dengan pernyataan tersebut. Dia menyebut pasien dalam pengawasan bukan pasien positif virus corona. Ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk menentukan seseorang positif Covid-19 atau tidak.

"Data dari mana sih itu? Karena data dari Litbangkes yang pertama kali mengeluarkan itu saya. saya malah bingung sendiri data dari mana," katanya, dikutip detik.com.

Dia menjelaskan, sebelum menjadi pasien dalam pengawasan, seluruh orang yang datang dari negara yang mengonfirmasi adanya kasus positif virus corona di daerahnya kemudian datang ke Indonesia, misalnya pendatang dari Korea Selatan, Jepang, atau Malaysia, baik WNI atau WN asing, disebut orang dalam pemantauan.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak gampang percaya berita yang tak jelas asal-usulnya. Sejauh ini, Kemenkes menyebut terus melakukan upaya cegah tangkal COVID-19 di seluruh pintu masuk negara, baik yang dari darat, laut, maupun udara, termasuk sumber daya manusia dan peralatan.

Hingga kini, Indonesia masih menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mengklaim tidak memiliki satupun kasus virus corona atau penyakit COVID-19 terkonfirmasi. Padahal negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah terjangkit virus ini.

Namun, pihak asing masih belum sepenuhnya yakin dengan klaim bebas corona oleh pejabat Indonesia. Salah satunya adalah Amerika Serikat (AS).


Mengutip laporan Sidney Morning Herald, beberapa diplomat dari kedutaan besar AS dikabarkan menemui sejumlah pemangku kepentingan di Indonesia untuk membahas ancaman dari wabah COVID-19 ini.

Bukan cuma AS ternyata, tapi juga diketahui diplomat negara lain satu per satu meminta pemerintah Indonesia lebih serius antisipasi soal corona seperti Australia dan Kanada.

Secara terbuka, pemerintah Indonesia bersikeras jika sudah mendeteksi dan hasilnya adalah tidak ada satupun kasus virus corona yang masuk. Padahal penyakit ini telah dan hampir 3000 orang telah meninggal.

Sebagai informasi, Indonesia telah menguji 136 orang yang diduga terjangkit virus, padahal Indonesia merupakan negara yang berpenduduk hampir 270 juta orang.

Sebagai perbandingan, Singapura, negara dengan 5,6 juta orang, sudah melakukan lebih dari 1.200 tes, Malaysia (31 juta penduduk) telah melakukan lebih dari 1000 tes dan Australia (25 juta penduduk) telah melakukan lebih dari 4000 tes. Angka-angka ini termasuk beberapa tes pada beberapa orang.

Menurut data Arcgis pada Jumat (28/2/2020) pukul 11:00 WIB, sejauh ini sudah ada 47 negara di seluruh dunia yang terkonfirmasi memiliki virus tersebut, namun Indonesia bukan salah satunya.

Pemprov DKI Bantah

Di sisi lain, kabar masuknya virus corona di DKI Jakarta juga dibantah Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Kabar itu diketahui beredar melalui sebuah foto paparan materi Dinas Kesehatan yang tidak dijelaskan secara utuh.

Dwi Oktavia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI, mengatakan, menindaklanjuti beredarnya informasi yang tidak benar mengenai adanya kasus Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta, melalui penyebaran foto dari salah satu slide dalam paparan Dinas Kesehatan, kami menyatakan bahwa hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa tidak ada pasien penderita COVID-19 di DKI Jakarta.

"Gambar dan penjelasan yang tersebar di masyarakat tidak menjelaskan secara benar dan utuh isi paparan," jelas Dwi dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (29/2/2020).

Adapun penjelasan lebih lanjut yakni pada slide tersebut yang dimaksudkan dengan "kasus COVID-19" adalah menunjukkan pasien dengan dugaan awal COVID-19 karena memiliki gejala dan riwayat perjalanan dari negara terjangkit.

"Pemeriksaan sampel di Litbangkes Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hasil negatif COVID-19 di DKI Jakarta," tegasnya.

Dia juga mengatakan terdapat 115 orang dalam pemantauan dan 32 pasien dalam pengawasan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE), tersebar di 5 wilayah kota di DKI Jakarta dan luar DKI Jakarta (sesuai gambar grafik batang).

Foto: Paparan Dinas Kesehatan DKI
Dia mengatakan Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan instansi terkait dalam melaksanakan pengawasan dan pemantauan.

"Bagi masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut terkait COVID-19 dapat menghubungi Call Center Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di nomor 081388376955." (cnbcindonesia.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel