Kadis Kehutanan Bungkam soal Batang Pohon Mahoni yang Ditebang di Monas Apakah Dijual?


Kemana Bangkai Ratusan Pohon yang Ditebang di Monas, Apa Dijual? - Warta Ekonomi


Darirakyat.com - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mempertanyakan batang Pohon Mahoni yang ditebang demi memuluskan proyek revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas). Kerangka Pohon Mahoni yang ditebang tersebut belum jelas keberadaannya.

Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad mengatakan, batang Pohon Mahoni adalah salah satu jenis pohon dengan harga jual yang mahal. Apabila batang pohon tersebut dijual maka laporan keuangan harus jelas.

“Jadi, seandainya kayu-kayu tersebut dijual, apakah uangnya masuk ke kas negara? Ada banyak hal yang masih gelap,” kata Idris saat dikonfirmasi Rabu (29/1/2020).


Lihat postingan ini di Instagram

Pimpinan DPRD DKI Jakarta mengancam akan memperkarakan Anies ke pihak kepolisian bila nekat meneruskan revitalisasi Monumen Nasional tanpa rekomendasi dari Sekretariat Negara (Setneg). -- Sebelumnya Anies terkesan cuek dengan permintaan komisi D DPRD DKI yang meminta proyek ini diberhentikan sementara lantaran dianggap melanggar Keppres 25/1995 tentang pembangunan kawasan Medan Merdeka di Ibu Kota Jakarta. -- Pantauan AKURAT.CO Rabu (29/1/2020) semua pintu pagar di kawasan yang direvitalisasi ini dikunci rapat-rapat. Awak media tak diperkenankan masuk ke dalam area ini. -- Beberapa pekerja yang ditemui di lapangan mengaku pengerjaan diberhentikan sementara sampai waktu yang belum ditentukan. -- “Bilangnya sih hari ini enggak boleh kerja dulu. Enggak tahu besok udah mulai kerja lagi atau belum,” kata salah satu pekerja yang menolak menyebutkan namanya. -- Sementara itu beberapa pekerja lainnya terlihat duduk berkelompok di salah satu sudut di luar pagar kawasan monas sisi Selatan yang direvitalisasi ini. Mereka tampak tak mengerjakan apa-apa. -- Berbagai perlengkapan seperti alat berat serta truk pengangkut tanah galian juga terlihat tak beroperasi sebagaimana mestinya. -- Kawasan ini yang biasa bising dengan suara kendaraan alat-alat berat terdengar hening,tanda tak ada kegiatan yang dilakukan di dalam area ini. -- “Dari semalam, ekskavator dan truk udah enggak jalan. Semuanya dimatikan. Tunggu perintah baru dijalankan lagi,” kata pekerja proyek tersebut. . Naskah: Yohanes Antonius #Akuratco #BeritaTerkini #BeritaPilihan #InfoTerkini #Berita #JakartaHariIni #Monas #AniesBaswedan #Revitalisasi #RevitalisasiMonas #PemprovDKI #GubernurDKIJakarta #Jakarta #Indonesia #Trending #TrendingTopic #Viral #Instagram #InstaLike #like4likes
Sebuah kiriman dibagikan oleh AKURATCO (@akuratco) pada


Menurut Idris, harga Pohon Mahoni di pasaran saat ini sudah mencapai 3 sampai 5 juta rupiah per meter kubik. Untuk itu hal ini mesti dipertanggungjawabkan dengan baik.

“Ada beberapa jenis pohon yang tumbuh di Monas, salah satunya mahoni. Sementara itu, harga kayu cukup mahal, sekitar 3 sampai 5 juta rupiah per meter kubik,”ujarnya.

Sementara itu Dinas Kehutanan DKI yang sebenarnya paling bertanggung jawab atas penebangan pohon di kawasan Monas tak mau memberi klarifikasi sedikitpun terkait hal ini.

Bahkan kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsitawati yang diundang Pimpinan DPRD DKI Jakarta untuk menjelaskan hal ini pada Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) antara Pemprov DKI dan DPRD DKI yang digelar pada Selasa (28/1/2020) kemarin memilih mangkir.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi bahkan mengeluhkan sikap Suzi yang terkesan tak menghargai DPRD DKI.

“Itu Kadis Kehutanan juga enggak datang (Rapimgab) dia enggak menghargai,” kata Pras kemarin malam.

Kemudian wartawan mencoba menghubungi kembali Suzi pada Rabu (29/1/2020) namun dia memilih bungkam. Beberapa kali dihubungi via sambungan telepon Suzi tak menjawab. Bahkan pesan singkat juga tak digubris oleh Suzi.

    (akurat.co)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel