Suami Iis Dahlia Terbangkan Pesawat yang Angkut Barang Selundupan, Pilot Vincent Raditya Ungkap Ini. Ternyata..!!
Monday 16 December 2019
Edit
Darirakyat.com - Iis Dahlia membenarkan bahwa suaminya, Satrio Dewandono, yang menerbangkan pesawat berisi barang selundupan.
Belakangan kasus dugaan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton sedang ramai diperbincangkan.
Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, diduga terlibat kasus tersebut.
Ari Askhara dan empat pejabat lainnya di Garuda Indonesia pun dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Suami Iis Dahlia pun ikut terseret kasus tersebut.
Hal ini lantaran Satrio Dewandono yang menerbangkan pesawat tersebut.
Iis Dahlia pun sempat memberikan klarifikasinya melalui sebuah postingan di Instagram story.
Iis Dahlia tak banyak memberikan klarifikasi terkait keterlibatan sang suami.
Pedangdut kondang ini meminta publik untuk tak bertanya-tanya lagi padanya lantaran bukan kapasitasnya untuk menjawab.
Pilot sekaligus Youtuber Vincent Raditya pun mengungkap fakta dibaliknya.
Pada tanggal 1 Desember 2019, Satrio Dewandono menerbangkan pesawat Garuda Indonesia dari Toulouse, Perancis, ke Jakarta.
Ternyata, pesawat yang diterbangkan suami Iis Dahlia ini mengangkut motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang merupakan ilegal dan barang selundupan.
Lewat Instagram story-nya @isdadahlia, Iis Dahlia membenarkan suaminya itu adalah pilot tersebut.
"Banyak media yang bertanya kepada saya apakah betul suami saya yang membawa pesawat yang dari Toulouse ke Jakarta.
Jawabannya iya. Dia salah satu crew yang aktif," tulis Iis Dahlia.
Akan tetapi, jika ditanyakan soal apakah suaminya tahu soal barang selundupan tersebut, Iis Dahlia mengaku suaminya tak tahu menahu.
Maka dari itu, Iis Dahlia meminta agar media atau siapa pun langsung bertanya pada pihak Garuda Indonesia.
“Namun, jika ada yang ingin ditanyakan lebih dari itu, silakan menghubungi pihak yang berwenang, dalam hal ini Garuda.
Karena bukan kapasitas saya sebagai istri dari suami saya untuk menjawab," tulis Iis Dahlia lagi.
Pilot sekaligus Youtuber Vincent Raditya hadir di acara Rumpi Trans TV, Feni Rose panasaran soal peranan pilot
"Maskapai bilang itu tanggung jawab pemilik barang. Sebagai seorang pilot, kalau misalnya ada barang-barang ilegal, itu sejauh mana sih pilot mengetahui hal itu?" tanya Feni Rose dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube Trans TV, pada Jumat (13/12/2019).
Sebelum menjawab pertanyaan Feni Rose, Vincent Raditya membeberkan peranan pilot terhadap barang bawaan yang dibawanya di dalam pesawat terbang.
Pada awalnya, Vincent Raditya menegaskan kehadirannya di Rumpi ini sebagai ahli penerbangan, bukan sebagai pilot.
Namun, ia enggan membahas secara detail soal masalah dan polemik Garuda Indonesia.
"Sebelumnya saya datang ke sini saya ditanya sebagai tenaga ahli kali ya, saya enggak akan membahas detail kasusnya," kata Vincent Raditya.
"Saya enggak akan membahas maskapai, saya sebagai orang yang berkecimpung di dunia penerbangan," imbuhnya.
Setelah itu, Vincent Raditya menegaskan bahwa seorang pilot wajib mengetahui barang apa saja yang dibawa di pesawat terbang.
"Nahh kalau seorang pilot itu seharusnya tahu barang-barang apa yang akan kita bawa," tegas Vincent Raditya.
Bahkan sebelum terbang, pramugari pasti memberikan daftar penumpang dan kargo kepada pilot.
"Itu ada kargo manifes dan penumpang pun jelas di sana,"
"Ada daftarnya siapa saja yang harus naik, dia bisa naik sebagai kru atau sebagai penumpang,"
"Dari pihak pramugari mereka akan cek penumpang sudah komplit, bagasi sudah komplit, dia akan serahkan semua passenger manifes, kargo manifest," tegasnya.
Kemudian, Vincent Raditya menjelaskan apabila pesawat terbang akan membawa barang bawaan yang tak biasa, pramugrari akan memberikan sebuah catatan khusus.
Setelah mendapat catatan dari pramugari, pilot pun harus menandatangani catatan tersebut.
"Apabila ada kargo-karho yang unik dia akan notice ke kapten, namanya notog seperti misalnya ada jenazah. Pastinya kita harus tahu apa yang ada di dalam pesawat itu," kata Vincent Raditya.
"Kalau notog harus ada tanda tangan (dari pilot)," imbuhnya.
Vincent Raditya juga mengaku pernah melakukan tugas serupa dengan suami Iis Dahlia.
Akan tetapi, Vincent Raditya mendapat tugas yakni membawa pesawat terbang dari pabrik.
"Saya empat atau lima kali," ucapnya.
Vincent Raditya kemudian menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan pilot saat hendak menerbangkan pesawat baru.
"Kita berangkat ke sana (pabrik pesawat re) sebagai penumpang biasa," kata Vincent Raditya.
"Pabriknya biasanya di Perancis. Kita kumpul di Air Bus delivery center,"
"Prosesnya kita cek dulu kalau ada kerusakan tulis complainnya," jelasnya.
"Terus teknis kalau penerbangan bukan mengangkut penumpang, izin-izinnya kalau ada tambahan penumpang gimana?" tranya Feni Rose
"Kalau kita keluar masuk negara itu bukan pakai visa biasa, tapi gendec (general decoration). Kita transport sebagai bagian dari pesawat itu, Siapa yang masuk ke gendec dianggap sebagai kru," papar Vincent Raditya.
Namun celah untuk penyelundupan, diakui Vincent Raditya ada.
"Kalau masalah celah (penyelundupan) pasti ada. Karena begitu mendarat gak langsung ada petugas bea cukai. Posisi pewsawat juga dekat dengan peswat domestik," tandas Vincent Raditya.
Kata pengamat penerbangan soal status suami Iis Dahlia usai ketahuan angkut barang selundupan
Lantas, apakah sang pilot yang ikut mengemudikan pesawat terbang itu juga akan ikut dipecat? Yang mana dalam hal ini adalah suami iis Dahlia, Satrio Dewandono.
Pengamat Penerbangan Dudi Soedibyo mengemukakan pendapatnya seperti yang dilansir TribunnewsBogor.com dari GridHealth
Menurut Dudi, sesuai dengan regulasi penerbangan sipil yang berlaku, barang atau kargo yang terdapat di pesawat dan ikut serta dalam penerbangan, adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab sang pemilik barang.
Seperti diketahui, pemilik sepeda motor Harley Davidson dan sepeda premium merk Brompton selundupan ini adalah milik Dirut Garuda Non Aktif, Ari Ashkara.
Penumpang pesawat, kata Dudi, memiliki kewajiban untuk melaporkan barang bawaan atau kargo yang dibawa kepada pihak maskapai.
"Kemudian penumpang harus bilang ke maskapai, dia bawa apa saja. Penumpang juga harus declare, menyatakan ke bea cukai Indonesia.
Lalu begitu sampai ke Indonesia, harus ke bea cukai, bayar pajaknya.
Kalau dia tidak ke bea cukai, lapor ke bea cukai, berarti dia menyelendupkan barang itu," jelas Dudi Soedibyo.
Sementara itu, untuk sang pilot tidak akan dimintai pertanggungjawaban.
“Jadi sekali lagi, yang tersangkut ya penumpangnya. Pilot tidak ikut bertanggung jawab. Pilot taunya barang yang dibawa sudah tidak mengganggu keselamatan penerbangan. Soal legal atau tidak, bukan tanggung jawab maskapai dan pilotnya,” pungkas Dudi Soedibyo. (tribunnews.com)