Belajar dari Pengalaman Enzo Zenz Allie, Moeldoko Minta TNI Ketatkan Pengawasan

Hasil gambar untuk moeldoko
Darirakyat.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengetatkan pengawasan mereka saat penerimaan anggota baru. Hal ini tak terlepas dari kabar Enzo Zenz Allie, seorang calon taruna Akmil, yang diduga terpapar dengan organisasi pro khilafah.

"Saya belum koordinasi lagi sama Panglima TNI. Saya akan sampaikan ke Panglima agar diwaspadai lagi," kata Moeldoko saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 12 Agustus 2019.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan dalam tiap seleksi calon taruna Akmil, TNI selalu punya batasan dan kriteria sendiri. Ia enggan menyebut TNI kecolongan dengan mencuatnya kasus ini.

"Ingat, di TNI itu penilaiain terus menerus, sangat ketat. Pasti akan ketahuan nanti kalo muncul penyimpangan-penyimpangan perilaku," kata Moeldoko.

Nama Enzo Zenz Allie mencuat pertama kali saat video yang beredar belakangan, menunjukan Panglima TNI Hadi Tjahjanto bercengkrama dengan dia dengan bahasa Prancis yang fasih. Pria 18 tahun ini juga disebut mampu berkomunikasi dalam 4 bahasa, yaitu Inggris, Arab, Prancis serta Indonesia.

Namun belakangan beredar tangkapan foto akun Facebook Enzo Zenz Allie dan ibunya, yang isinya dinilai mendukung ide khilafah dan organisasi Hizbut Thahrir Indonesia (HTI) yang telah dilarang oleh Indonesia. Akun Facebook Salman Faris yang mengungkap itu.

TNI pun menyatakan sedang mendalami informasi tentang Enzo Zenz Allie. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi menegaskan TNI sudah sangat selektif menyaring calon taruna Akmil. (tempo.co)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel