Logika Rongsok Tere Liye Soal Bus Mangkrak, Gaya Penulisan Keren tapi Amburadul!

Related image


Darirakyat.com - Saya tak begitu mengenal si Tere Liye , penulis novel yang disebut di Wikipedia menonjol dalam dunia literasi. Sayang tulisannya soal bus rongsok dengan memframing Pak Jokowi dan Ahok benar-benar memakai logika rongsok dan tak terlihat kehebatan literasinya. Alias kisah yang didaur ulang dengan framing politik yang busuk. Sudah terbaca.

Gaya penulisannya sih keren tanda orangnya sangat berpengalaman menulis. Sayang begitu ditelusuri ternyata konten dan logikanya amburadul bak bajaj yang senggol sana-sini tanpa sein guna ngebut yang penting sampai tujuan.

Sayang sekali si Tere Liye ini di zaman serba terbuka dengan informasi tak mengecek informasi yang sebenarnya soal keberadaan bus-bus yang jadi rongsokan itu. Dalam tulisannya di awal sepertinya dia memulia dengan fakta tapi dia langsung meloncat, memberi penyimpulan  yang tergesa-gesa tanpa menyajikan lagi data yang utuh.

Logika Rongsok Tere Liye Soal Bus Mangkrak

Dia menampilkan fakta ada oknum yang dipenjara tanpa menyebutkan namanya yaitu si Udar. Dia hanya menyebutkan sekilas, sambil lalu. Inilah persoalannya, dalang dari korupsi yangs seharusnya menjadi sosok utamaa penyebab rongsok dan mangkraknya bus itu sengaja tak dikupas oleh si Tere Liye, piye?

Dia juga abai mengenai fakta terciduknya Udar dan sosok yang membongkar kasus korupsi ini. Artinya dia menyajikan separuh atau malah secuil kebenaran. Sosok Ahok yang membongkar korupsi malah olehnya diframing seolah ikut dalam persengkongkolan. Kejamnya fitnah dan kejinya framingmu, Tere, logika yang kau pakai ternyata kere dan teramat receh!

Bahkan Ahok Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, yang terang-terangan menolak bus yang sudah rongsok sengaja tak diulasnya karena akan sangat mengacaukian narasinya. BTP tidak menerima dan tak mau melunasi 531 unit armada bus Transjakarta itu karena dinilai bermasalah. Ada dalam tulisan? mau pakai mikroskop pun tak akan ketemu!

Tere buta fakta soal penolakan Ahok yang tegas. Keputusan Ahok bukan tanpa alasan. Ratusan unit bus yang didatangkan dari Tiongkok itu terindikasi korupsi, karena ada penggelembungan anggaran. Kemudian, ada sampel mesin berkarat pada 14 unit bus dan diduga merupakan barang bekas. Tere tahu? Tutup mata!

Justru Ahok berhjasil menyelamatkan 400 milyar lebih kendati harus hilang Rp 110 M karena kadung dibayarkan. Udar yang jadi Kadishub masih ngotot untuk dibayarkan karena dia terllibat persekongkolan dan konsekuensinya dia dihukum lebih lama yakni 13 tahun penjara. Lama cuy!

Jadi logika si Tere ini benar-benar berkarat dan using. Benar judulnya menyatakan kejamnya korupsi maka BTP membasmi aksi dan modus korupsi di era kepemimpinannya. Tapi Tere buta mata dan hati! Lihat saja cara dia menulis.

Di laman FB dia menulis dengan judul ”Kejamnya Korupsi”, pada Sabtu, 27 Juli. Dia menampilkan foto yang diambil dari CNBC Indonesia (Muhammad Sabki). Dia memulai narasinya dengan dramatis, “Foto ini adalah hamparan 450 lebih mobil Trans Jakarta yang menjadi besi tua. Dulu, mobil ini tentu kinclong semua. Sekarang jadi besi tua di lahan kosong”. https://www.facebook.com/notes/tere-liye/kejamnya-korupsi/2531502633566956/

Justru Ahok berhjasil menyelamatkan 400 milyar lebih kendati harus hilang Rp 110 M karena kadung dibayarkan. Udar yang jadi Kadishub masih ngotot untuk dibayarkan karena dia terllibat persekongkolan dan konsekuensinya dia dihukum lebih lama yakni 13 tahun penjara. Lama cuy!

Jadi logika si Tere ini benar-benar berkarat dan using. Benar judulnya menyatakan kejamnya korupsi maka BTP membasmi aksi dan modus korupsi di era kepemimpinannya. Tapi Tere buta mata dan hati! Lihat saja cara dia menulis.

Di laman FB dia menulis dengan judul ”Kejamnya Korupsi”, pada Sabtu, 27 Juli. Dia menampilkan foto yang diambil dari CNBC Indonesia (Muhammad Sabki). Dia memulai narasinya dengan dramatis, “Foto ini adalah hamparan 450 lebih mobil Trans Jakarta yang menjadi besi tua. Dulu, mobil ini tentu kinclong semua. Sekarang jadi besi tua di lahan kosong”. https://www.facebook.com/notes/tere-liye/kejamnya-korupsi/2531502633566956/

Dia memulai narasinya dengan menyebutkan bahwa di tahun 2013 di DKI Jakarta periode Ggubernur beberapa waktu lalu ada tender pengadaan bus Jakarta, sekitar Rp 500 milyar.

….”Pemenang diumumkan. Ehh, ternyata, tender itu bermasalah. Ada yang bersekongkol. Pengadilan digelar. Ada yang masuk penjara, ada yang tidak. Semua perjanjian dibatalkan oleh pengadilan. Masalahnya, DKI jakarta sudah bayar 110 milyar buat beli ini mobil sebagai DP, uang muka. Itu duit sudah dibayarkan, dan dibelikan bus2 ini. Ketika ketahuan ada permainan, semua batal, maka lenyap sudah semua. Uang sudah dibayar, bus jadi besi tua”.

Itu duit semua. Dan duit milik rakyat.

Kalian mau tahu kejamnya korupsi? Lihatlah hamparan bus ini. Dan ini hanya salah-satu contoh saja.

Tere Liye lalu memberikan beberapa poin dampaknya korupsi yaitu terbengkalai, mutunya jelek dan tidak efektif. Lalu dia menutupnya dengan mencoba menggerakkan emosi pembacanya:

Lihatlah prasasti ratusan bus transjakarta ini. 400 lebih jumlahnya. Ratusan milyar rakyat dirugikan. Ndak ada tuh yang sedih, ndak ada yang minta maaf di televisi bahwa itu harusnya tanggungjawab dia. Padahal kita salah beli barang online sedikit saja, cuma selisih 10.000 misalnya, kita menyesal sekali. Mereka menyesal? Saya tidak tahu.

Justru yang penulis sesalkan adalah Tere Liye ini terseret narasi bus rongsokan yang dibangkitkan buzzer Anies yang awalnya sebagai pembalasan terhadap masalah bambu rongsok. Foto bus terbakar di era Foke di Bundaran HI turut disebar di medsos guna menggoreng isu ini.

Tere terjebak dan tanpa menyelidiki lagi dia langsung mengetik dan membuat tulisan yang menyudutkan Pak Jokowi dan Ahok. Tere lupa bahwa dii Indonesia model mental pejabat korup seperti Udar itu adalah hal yang kerap terjadi. Penggelembungan anggaran dan memesan barang di bawah spek kendati oleh pimpinannya diminta spek tinggi.

Tere, tulisanmu sungguh menjijikkan. Boleh dibaca ribuan orang tapi sudah mendegradasi mutu dan kualitasmu sampai ke level serendah-rendahnya. Kalau kamu mempercayakan sesuatu kepada seseorang lantas kamu kena tipu, apakah kamu akan marah ke orangnya? Kalau ikut logikamu, kamu akan ikut menyalahkan dirimu dong, nah kejamnya dirimu, logikamu rongsok kan? (ronindo, seword.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel