Miris! Bayi Meninggal di RSUD Aceh Singkil Ternyata karena Perawat Tidak Ada yang Bisa Lakukan Hal ini, Begini Permohonan Keluarga Korban
Tuesday, 2 January 2018
Edit
Meninggalnya
bayi yang dilahirkan ibu Hasriani ini, dikabarkan karena perawat di RSU Aceh
Singkil menanganinya tidak profesional.
Informasi
yang dihimpun Tribun-Medan.com, bahwa tidak ada petugas medis (perawat) yang
bisa pasang infus bayi, yang sebelumnya sudah mendapat penangan dari dokter
spesialis anak.
Ada pun yang bisa memasang infus bayi alasannya karena sedang
ke luar kota, hingga si bayi meninggal dunia.
"Inalillahi
wainalillahi rojiun telah berpulang ke rahmatullah keponakan saya anak dari
adik saya Hervina Vina jam 21.00. Semoga Allah swt memberi kekuatan kpd adik
saya, sedih rasa nya tapi Allah lebih menyayangi nya."
"Kami sekeluarga sangat kecewa, bayi lahir secara sesar
hari Kamis jam 15.30 WIB. Keluar dari kamar operasi bayi dalam keadaan menangis
dengan berat badan 2,6, langsung dibawa ke ruang anak. Hari Jumat jam 09.00
pagi, dr spesialis anak visite dan menyarankan untuk pemasangan infus agar bisa
dimasukkan antibiotika. Tapi Apa? Infus tak terpasang juga, dengan alasan yang
pandai masang infus bayi lagi on the way (otw) ke Medan. Setelah keluarga
marah-marah, infus baru terpasang pukul 16.00 sore. Sementara keadaan bayi
sudah memburuk pukul 19.00 malam."
"Dokter spesialisnya datang dan keadaan bayi sudah
memburuk, dan jam 20.00 malam si bayi dinyatakan meninggal. Dokter spesialisnya
mengatakan, "maaf ini memang kelalaian kami pihak rumah sakit."
"Yang saya pertanyakan, apakah RSUD sebesar ini cuma punya
ahli pemasangan infus untuk bayi cuma 2 orang?" Tolong untuk petinggi Aceh
Singkil supaya ditambah ahli pemasangan infus untuk di RSUD ini. Kalaulah ahli
pemasangan infus tidak di tempat, sudah matilah bayi-bayi yang ada ada di RSUD
ini."
Demikian
postingan akun Facebook Herawati Hera dari Desa Rimo, Kecamatan Gunung Meriah,
Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.
RSUD
Aceh Singkil merupakan rumah sakit kabupaten tempat rujukan pasien dari semua
dari puskesmas di kecamatan.
Dari
sumber informasi, ada sekitar 157 perawat yang betugas di RSU Aceh Singkil.
Sebagaimana
diketahui, pemasangan infus merupakan keahlian dasar seorang perawat.
Netizen
pun mempertanyakan kemampuan para perawat apabila pasang infus saja tidak bisa.
Berikut
komentar netizen di kolom komentar akun facebook Herawti Hera yang sudah
direspon 4.200 kali dan dibagikan 1.300 kali.
"Seharusnya
masalah terlambat pasang infus ini tidak perlu terjadi. Sekalipun umur
ditanggan Allah setidaknya apa yang disarankan Dokter Spesialis Anak dapat
dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Sungguh muskil rasanya tidak ada perawat
lain yang bisa pasang infus disebuah rumah sakit kabupaten,"tulis
Herman Daulay.
"Petugasnya lalai. Pecat aja kalau memang nggak sanggup
kerja buat apa dipertahanka nggak bertanggung jawab sama sekali,"komentar
Putri Nadia Syakira.
"Perawat itu tugasnya untuk merawat pasien. Dokter yang
wajib menangani penyakitnya atau permasalahannya. Maka dari itu, perawatlah
yang membantu dokter. Lagi pula, apa perawat tega melihat bayi baru lahir dari
operasi sc tidak dipasangkan infus begitu saja? Padahal disarankan oleh
dokternya," tulis Ade Melani.
"RSUD, Puskesmas atau rumah sakit lainnya, paling tidak
ditingkatkan cara pelayanan sigap n cepat ambil tindakan,memang benar semuanya
kita kembalikan ke sang pencipta,tp paling tidak harus berusaha dulu n ambil
tindakan,pernah sy alami saat 2bln yg lwt saat sy diopname disalah satu rumah
sakit,saat tu sy diinfus n darahnya naik,tp sy suruh istri ntuk panggil
perawat,istri sy malah bilang pd tidur yg jaga...menurut kalian pa tu patut
dicontoh,menjaga pasien malah tidur." Komentar Sukat
Febri Juanta Milala.
Saat berita ini diunggah, belum ada konfirmasi dari
pihak keluarga bayi yang meninggal maupun dari pihak RSUD Aceh Singkil.
Sumber: Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com