Jangan Mudah Tergiring! Ini Kronologi Ahok Bantu Siswi SMA 3 Lamongan, Simak,,!!


Darirakyat.com --  Sebelum kita memberikan justifikasi atau penghakiman kepada salah satu pihak – terutama pihak sekolah yang cenderung berdalih – mari kita melihat lebih luas lagi secara kronologinya. Kejadian viral siswi SMA 3 Lamongan yang ditolong Ahok di balik Mako Brimob.

Jangan menuduh siapa yang benar atau salah. Melalui kronologis, kita memiliki pandangan yang lebih luas. Namun satu hal yang pasti, keberadaan Ahok di Mako Brimob, benar-benar memperjelas situasi yang selama ini samar-samar. Selengkapnya…

Sebelum 12 Desember, FM menulis surat kepada Ahok

FM menulis surat kepada Ahok, kemungkinan ia menulis surat keluhan mengenai ijasahnya yang menurut pengakuannya ditahan. Ia juga menambahkan sebuah puisi untuk Pak Ahok, karena dari surat balasan Ahok, ia terlihat mengapresiasi puisi. Nah, untuk isi suratnya sendiri, saya tidak ada data akuratnya.

12 Desember 2017 Surat Balasan Ahok kepada FM


Assalamualaikun wr.wb. Untuk FM. Terima kasih atas doa serta dukungannya kepada saya dan keluarga. Saya juga sama seperti kamu berpikir “kapan keadilan sosial dapat terwujud?. Satu satunya harus masuk dalam sistem dan melawan pejabat korup, kita harus jadi pejabat (itu nasehat almarhum bapak saya). Terima kasih atas puisimu dan tulisanmu yang bagus. Soal ijasahmu yang nyangkut, kamu coba WA/ SMS ke staf saya, namanya Natanael (nomor disertakan, cari tahu sendiri /red). Mudah-mudahan bisa membantu agar kamu bisa kerja. Tuhan memberkati dan melindungi kita. Salam BTP. Ahok. Mako Brimob.


30 Desember 2017, Natanael Ompusunggu, salah satu staf yang ditunjuk Ahok mengurus penebusan ijazah, memberikan penjelasan.


"Anak itu mungkin lihat di medsos soal Pak Ahok banyak bantu siswa tidak mampu untuk penebusan ijazah. Dia coba tulis surat ke Mako Brimob, ditanggepin sama Bapak. Pak Ahok balas surat anak itu dan disuruh hubungi saya, saya yang akan bantu urus ijazahnya… Saya bilang ke kepseknya 'Oh benar saya mau bayar, mana nomor rekeningnya? Saya minta rinciannya deh Pak, mana rinciannya biar difoto sama si anak buat bukti saya juga ke Pak Ahok'… Kira-kira satu jam kemudian saya ditelepon sama ini anak. 'Pak sudah beres Pak, mereka udah kasih'. Ya sudah syukurlah, foto ijazah, cap tiga jari dan videonya dia kirim ke saya… Pak Ahok masih punya waktu banyak lagi ya. Kalau di Jakarta sih masih oke-lah, tapi ini Lamongan. Kenal juga enggak, sekolahnya Lamongan di mananya juga enggak tahu, terus perintahnya ke saya lagi" ujar Natanael kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2017). SUMBER


2 Januari 2018, Kadisdik, Kasek SMA 03 Lamongan, dan PLT Kepala UPD Disdik memberikan klarifikasi mengenai kejadian yang kadung viral


"Menurut penjelasan perempuan tersebut, berisi percakapan dengan seseorang sambil mengatakan 'bapak jangan takut kalau nanti ini menjadi berita viral'. Namun kepala sekolah menolak membaca isi percakapan karena tidak ada kaitannya dengan pengambilan ijazah maupun sekolah… Selama proses ini berlangsung, Kepala Sekolah Wiyono tidak pernah menjalin komunikasi dengan Saudara Natanael Ompusunggu sebagaimana yang disebutkan dalam berita di media massa dan media sosial maupun sejumlah media lainnya… Meskipun F punya tunggakan, hal itu tidak menjadikan alasan bagi sekolah untuk menahan ijazahnya karena sejak awal segala bentuk tunggakan dinyatakan lunas… 

Selama proses pengambilan ijazah, tidak ada biaya atau bantuan dari pihak siapa pun, termasuk munculnya pengakuan bahwa ijazah itu diberikan atas bantuan Ahok dari orang dekatnya… Catatan @dindik_jatim bahwa kasus ini menjadi viral tanggal 30 Desember 2017, sementara penyerahan ijazah 28 Desember 2017. Artinya ijazah diberikan sebelum kasus ini muncul ke permukaan. Bila sekolah menyerahkan saat ramai, akan muncul dugaan rekayasa. Ini yang saya hindari… " jelas Kadisdik Jaktim Saiful Rachman kepada awak media, Selasa (2/1/2018). SUMBER

"Kami tidak pernah berkomunikasi sama sekali dengan yang bersangkutan dan komunikasi kami hanya pada saat pertemuan pada 28 Desember itu selama 15 menit saja, tidak pernah ada komunikasi lain, apalagi melalui telepon… Tunggakan memang ada, tapi yang terpenting adalah kehadiran di sekolah untuk melakukan cap tiga jari… " terang Kepala SMA 3 Lamongan Wiyono, yang menegaskan tidak pernah berkomunikasi dengan siapa pun yang ada di Jakarta, Kamis (2/1/2018).

"Ada banyak hal yang menyebabkan seorang siswa belum mengambil ijazahnya dan sebenarnya bisa diambil setiap saat, asalkan diambil oleh siswa yang bersangkutan karena ada cap tiga jari yang harus dijalani oleh siswa tersebut… Soal apakah yang bersangkutan berkirim surat ke Pak Ahok atau tidak, kami sendiri tidak tahu… Meskipun dia nunggak, ijazah akan kami berikan karena ini berhubungan dengan hak siswa," kata Plt Kepala UPT Dinas Pendidikan Jatim di Lamongan Puji Astutik. Ia menegaskan pengambilan ijazah dilakukan tanpa harus membayar biaya apa pun. SUMBER

Jadi melihat dari urutan kronologisnya, kita tahu sebenarnya pihak Ahok sudah bertanya mengenai hal ini kepada pihak kepala sekolah. Pun kita tidak tahu apakah benar sudah ditransfer atau belum, karena staf pribadi Ahok pun tidak berbicara mengenai hal tersebut. Kemungkinan besar, pihak sekolah tidak mau memperpanjang urusan ini, karena ada nama “Ahok” di belakang ini semua.

Saya kira, praktik penahanan ini sudah lumrah terjadi di Indonesia. Praktik penahanan ijazah semacam ini pun pernah terjadi pada bulan Juni 2017. Beberapa murid yang baru lulus dari Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Ciputat, Banten resah. Tunggakan senilai 4,1 juta, membuat dirinya tidak bisa melihat nilai UN-nya. SUMBER

Bayangkan, nilai pamungkas untuk penentu kelulusan tidak bisa dilihat karena biaya yang tertunggak. Inilah yang menjadi latar belakangnya. Jadi Disdik seharusnya tidak perlu klarifikasi terlalu panjang. Makin panjang makin berbelit. Sulit kami mencernanya.

Betul kan yang saya katakan?


Sumber: seword.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel