Jangan Mudah Tergiring! Ini Kronologi Ahok Bantu Siswi SMA 3 Lamongan, Simak,,!!
Tuesday, 2 January 2018
Edit
Darirakyat.com -- Sebelum kita
memberikan justifikasi atau penghakiman kepada salah satu pihak – terutama
pihak sekolah yang cenderung berdalih – mari kita melihat lebih luas lagi
secara kronologinya. Kejadian viral siswi SMA 3 Lamongan yang ditolong Ahok di
balik Mako Brimob.
Jangan
menuduh siapa yang benar atau salah. Melalui kronologis, kita memiliki
pandangan yang lebih luas. Namun satu hal yang pasti, keberadaan Ahok di Mako
Brimob, benar-benar memperjelas situasi yang selama ini samar-samar.
Selengkapnya…
Sebelum 12 Desember, FM menulis surat kepada Ahok
FM menulis surat kepada Ahok, kemungkinan ia menulis surat keluhan mengenai ijasahnya yang menurut pengakuannya ditahan. Ia juga menambahkan sebuah puisi untuk Pak Ahok, karena dari surat balasan Ahok, ia terlihat mengapresiasi puisi. Nah, untuk isi suratnya sendiri, saya tidak ada data akuratnya.
12 Desember 2017 Surat Balasan Ahok kepada FM
Assalamualaikun wr.wb. Untuk FM. Terima kasih atas doa serta dukungannya kepada saya dan keluarga. Saya juga sama seperti kamu berpikir “kapan keadilan sosial dapat terwujud?. Satu satunya harus masuk dalam sistem dan melawan pejabat korup, kita harus jadi pejabat (itu nasehat almarhum bapak saya). Terima kasih atas puisimu dan tulisanmu yang bagus. Soal ijasahmu yang nyangkut, kamu coba WA/ SMS ke staf saya, namanya Natanael (nomor disertakan, cari tahu sendiri /red). Mudah-mudahan bisa membantu agar kamu bisa kerja. Tuhan memberkati dan melindungi kita. Salam BTP. Ahok. Mako Brimob.
30 Desember 2017, Natanael Ompusunggu, salah satu staf yang ditunjuk Ahok mengurus penebusan ijazah, memberikan penjelasan.
"Anak itu mungkin lihat di medsos soal Pak Ahok banyak bantu siswa tidak mampu untuk penebusan ijazah. Dia coba tulis surat ke Mako Brimob, ditanggepin sama Bapak. Pak Ahok balas surat anak itu dan disuruh hubungi saya, saya yang akan bantu urus ijazahnya… Saya bilang ke kepseknya 'Oh benar saya mau bayar, mana nomor rekeningnya? Saya minta rinciannya deh Pak, mana rinciannya biar difoto sama si anak buat bukti saya juga ke Pak Ahok'… Kira-kira satu jam kemudian saya ditelepon sama ini anak. 'Pak sudah beres Pak, mereka udah kasih'. Ya sudah syukurlah, foto ijazah, cap tiga jari dan videonya dia kirim ke saya… Pak Ahok masih punya waktu banyak lagi ya. Kalau di Jakarta sih masih oke-lah, tapi ini Lamongan. Kenal juga enggak, sekolahnya Lamongan di mananya juga enggak tahu, terus perintahnya ke saya lagi" ujar Natanael kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2017). SUMBER
2
Januari 2018, Kadisdik, Kasek SMA 03 Lamongan, dan PLT Kepala UPD Disdik
memberikan klarifikasi mengenai kejadian yang kadung viral
"Menurut
penjelasan perempuan tersebut, berisi percakapan dengan seseorang sambil
mengatakan 'bapak jangan takut kalau nanti ini menjadi berita viral'. Namun
kepala sekolah menolak membaca isi percakapan karena tidak ada kaitannya dengan
pengambilan ijazah maupun sekolah… Selama proses ini berlangsung, Kepala Sekolah
Wiyono tidak pernah menjalin komunikasi dengan Saudara Natanael Ompusunggu
sebagaimana yang disebutkan dalam berita di media massa dan media sosial maupun
sejumlah media lainnya… Meskipun F punya tunggakan, hal itu tidak menjadikan
alasan bagi sekolah untuk menahan ijazahnya karena sejak awal segala bentuk
tunggakan dinyatakan lunas…
Selama proses pengambilan ijazah, tidak ada biaya
atau bantuan dari pihak siapa pun, termasuk munculnya pengakuan bahwa ijazah
itu diberikan atas bantuan Ahok dari orang dekatnya… Catatan @dindik_jatim
bahwa kasus ini menjadi viral tanggal 30 Desember 2017, sementara penyerahan
ijazah 28 Desember 2017. Artinya ijazah diberikan sebelum kasus ini muncul ke
permukaan. Bila sekolah menyerahkan saat ramai, akan muncul dugaan rekayasa.
Ini yang saya hindari… " jelas Kadisdik Jaktim Saiful Rachman kepada awak
media, Selasa (2/1/2018). SUMBER
"Kami
tidak pernah berkomunikasi sama sekali dengan yang bersangkutan dan komunikasi
kami hanya pada saat pertemuan pada 28 Desember itu selama 15 menit saja, tidak
pernah ada komunikasi lain, apalagi melalui telepon… Tunggakan
memang ada, tapi yang terpenting adalah kehadiran di sekolah
untuk melakukan cap tiga jari… " terang Kepala SMA 3 Lamongan Wiyono, yang
menegaskan tidak pernah berkomunikasi dengan siapa pun yang ada di Jakarta,
Kamis (2/1/2018).
"Ada
banyak hal yang menyebabkan seorang siswa belum mengambil ijazahnya dan sebenarnya
bisa diambil setiap saat, asalkan diambil oleh siswa yang bersangkutan karena
ada cap tiga jari yang harus dijalani oleh siswa tersebut… Soal apakah yang
bersangkutan berkirim surat ke Pak Ahok atau tidak, kami sendiri tidak tahu…
Meskipun dia nunggak, ijazah akan kami berikan karena ini berhubungan dengan
hak siswa," kata Plt Kepala UPT Dinas Pendidikan Jatim di Lamongan Puji
Astutik. Ia menegaskan pengambilan ijazah dilakukan tanpa harus membayar biaya
apa pun. SUMBER
Jadi
melihat dari urutan kronologisnya, kita tahu sebenarnya pihak Ahok sudah
bertanya mengenai hal ini kepada pihak kepala sekolah. Pun kita tidak tahu
apakah benar sudah ditransfer atau belum, karena staf pribadi Ahok pun tidak
berbicara mengenai hal tersebut. Kemungkinan besar, pihak sekolah tidak mau
memperpanjang urusan ini, karena ada nama “Ahok” di belakang ini semua.
Saya
kira, praktik penahanan ini sudah lumrah terjadi di Indonesia. Praktik
penahanan ijazah semacam ini pun pernah terjadi pada bulan Juni 2017. Beberapa
murid yang baru lulus dari Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Ciputat, Banten
resah. Tunggakan senilai 4,1 juta, membuat dirinya tidak bisa melihat nilai
UN-nya. SUMBER
Bayangkan,
nilai pamungkas untuk penentu kelulusan tidak bisa dilihat karena biaya yang
tertunggak. Inilah yang menjadi latar belakangnya. Jadi Disdik seharusnya tidak
perlu klarifikasi terlalu panjang. Makin panjang makin berbelit. Sulit kami
mencernanya.
Betul
kan yang saya katakan?
Sumber: seword.com