Ditanya Pembangunan RS Kanker DKI, Sandiaga Malah Minta Ini Ke Yayasan Sumber Waras
Tuesday, 28 November 2017
Edit
Darirakyat.com, Jakarta — Wakil Gubernur DKI
Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan beberapa langkah yang akan diambil terkait
rencana pembangunan Rumah Sakit Kanker DKI di lahan yang dibeli dari Yayasan
Kesehatan Sumber Waras atau YKSW.
Ia mengatakan, sebagai tindak lanjut dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
terkait kelebihan uang pembelian lahan, ia meminta pihak YKSW mengembilkan uang
kelebihan Rp 191 miliar.
"Dana Rp 191 miliar sebagai kelebihan bayar karena ini di atas nilai yang
sudah ditetapkan BPK atau dibatalkan pembeliannya," ujarnya di Balai Kota
DKI Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Ia mengatakan, pembangunan RS kanker pertama di DKI itu baru dapat dilanjutkan
jika posisi hukum lahan tersebut sudah jelas.
"Jadi, sebelum itu selesai, sebelum Sumber Waras itu clear permasalahannya,
dari segi akuntansinya dan legalnya kami belum bisa menindaklanjuti pembangunan
rumah sakitnya," katanya.
Sandi mengatakan, hingga saat ini, pihaknya terus melakukan audit terkait
target Pemprov DKI mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.
"Sumber Waras kami menunggu hasil dari audit WTP yang lagi terus kami
lakukan. Saya harap ini bisa cepat diselesaikan sesuai dengan road to WTP
itu," katanya.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, upaya
penyelesaian temuan BPK terkait pembelian lahan RS Sumber Waras sudah dia
bicarakan dengan BPK DKI.
Djarot mengatakan, pihaknya sudah mengirim surat kepada YKSW untuk terlibat
dalam pengembalian kerugian uang negara itu.
Meski demikian, saat itu, Djarot memastikan bahwa pembangunan tetap bisa
dilakukan. Djarot menyebut tidak ada masalah apa pun terkait lahan RS Sumber
Waras. Djarot tidak ingin menelantarkan lahan yang sudah dibeli Pemerintah
Provinsi DKI.
Sumber: kompas.com