Viral! Video Detik-detik Polisi Israel Tendang Jamaah yang Sedang Salat
Saturday, 22 July 2017
Edit
Darirakyat.com - Bentrokan
terjadi antara polisi Israel dengan warga Muslim Palestina di kompleks Masjid
Al Aqsa, Jerussalem, Jumat (21/7/2017).
Akibatnya,
sebanyak tiga tewas dan ratusan lainnya luka.
Bentrokan
dipicu atas tindakan polisi Israel yang semena-mena mengusir warga Muslim yang
hendak menunaikan salat, setelah pemerintah Israel mengeluarkan larangan
salat di Masjid Al-Aqsa bagi warga berusia di bawah 50 tahun.
Dalam
bentrokan, tampak polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah
jamaah agar segera meninggalkan area masjid.
Lebih
brutal lagi, berdasarkan video Al Jazeera, tampak seorang jamaah malah
ditendang polisi hingga terpental ketika sedang menunaikan salat.
Aksi
brutal tersebut kemudian dikecam warganet dari berbagai penjuru.
Selengkapnya,
berikut videonya
Detik-detik
jamaah ditendang dapat dilihat pada detik ke-47.
Indonesia Mengutuk
Dikutip
dari BBC Indonesia, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri
"mengutuk tindakan kekerasan pihak keamanan Israel" yang menyebabkan
kematian tiga warga Palestina di Jerusalem Timur.
Dalam
pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan "menolak segala
bentuk aksi kekerasan dan pelanggaran HAM, termasuk pembunuhan terhadap jemaah
yang berupaya menjalankan haknya untuk melakukan ibadah di Masjid Al
Aqsa."
"Indonesia
mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bersidang dan mengambil langkah untuk
memberhentikan tindak kekerasan keamanan Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa.
Indonesia juga telah mendesak agar OKI dapat segera lakukan pertemuan darurat
untuk membahas situasi di kompleks Al Aqsa," sebut pernyataan Kemenlu RI.
Kepada
pemerintah Israel, Kemenlu RI "mengingatkan" bahwa Masjid Al-Aqsa
harus dapat diakses semua umat Muslim.
Pernyataan
itu mengemuka setelah tiga warga Palestina tewas dibunuh saat bentrokan dengan
aparat keamanan di Jerusalem Timur dan Tepi Barat.
Kementerian
Kesehatan Palestina mengatakan seorang pemuda Palestina berusia 17 tahun tewas
ditembak di sebuah kawasan permukiman Jerusalem Timur dekat lokasi bentrokan.
Otorita
Palestina tidak merinci pihak mana yang berada di balik penembakan tersebut.
Individu
kedua meninggal dunia setelah mengalami luka berat dalam bentrokan.
Adapun
pria ketiga, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, tewas seusai ditembak di
bagian dada di kawasan Abu Dis, Tepi Barat.
Ketiga
korban berjatuhan tatkala ribuan polisi Israel dikerahkan ke kompleks Haram
al-Sharif, yang menampung Masjid Al Aqsa.
Mereka
melarang semua laki-laki yang berusia di bawah 50 tahun untuk mengikuti salat
Jumat di kompleks yang juga dikenal sebagai Temple Mount bagi pemeluk Yahudi.
Kepolisian
Israel mengklaim telah menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina yang
melemparkan batu dan berupaya menembus barikade.
Bentrokan
juga terjadi di bagian lain Jerusalem Timur, tepatnya di pos Qalandia yang
memisahkan antara Ramallah dan Jerusalem serta di pintu masuk utara Bethlehem.
Bulan
Sabit Merah Palestina mengatakan sedikitnya 400 warga Palestina terluka, 92 di
antara mereka dibawa ke rumah sakit.
Di
pihak Israel, empat polisi cedera. Dalam insiden terpisah, tiga warga Israel
ditikam hingga tewas setelah seseorang memasuki kawasan permukiman Yahudi di
Tepi Barat. Pelaku belakangan ditembak aparat Israel.
Akibat
rangkaian insiden ini, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan telah membekukan
segala hubungan dengan Israel sampai langkah pengamanan dicabut dan detektor
logam ditarik dari kawasan Haram al-Sharif.
Ketegangan
bermula ketika tiga warga Israel keturunan Arab menembak mati dua polisi
Israel, pekan lalu.
Pelaku
belakangan ditembak mati.
Namun,
aparat keamanan Israel menanggapi insiden itu dengan memasang detektor logam di
kawasan Haram al-Sharif karena mereka mengklaim senjata-senjata yang digunakan
untuk menembak polisi diselundupkan ke kompleks tersebut.(Tribun Timur)