Usul Komnas HAM Dibubarkan, Natalius Pigai Semprot Fahri Hamzah
Tuesday, 4 July 2017
Edit
JAKARTA, Darirakyat.com -
Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menilai,
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak
memahami perananKomnas HAM.
Ia
menanggapi usulan Fahri soal
perlunya ada evaluasi lembaga-lembaga non-struktural, termasuk Komnas HAM dan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pigai
mengatakan, Komnas HAM merupakan
tumpuan para pencari keadilan yang berkaitan dengan hak asasi manusia.
"Kalau Fahri Hamzah itu
kan asbun lah
ya. Asal bunyi. Jadi dia enggak paham bahwa Komnas HAM mengawasi
pelaksanaan kemajuan dan perlindungan yang dilakukan pemerintah," kata
Pigai saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Alasan Fahri bahwa sudah ada Direktorat
Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM, menurut Pigai, dalam
konteks berbeda.
Ditjen HAM merupakan eksekutor atau pelaksana dalam konteks HAM.
Ia menyebutkan, ada tiga tanggung jawabnya, yakni membuat regulasi terkait HAM,
perlindungan HAM, dan memastikan kebutuhan hidup rakyat Indonesia terpenuhi.
Komnas HAM dalam hal ini berperan
mengawasi pelaksanaan tersebut dengan berpedoman pada kovenan PBB.
Beberapa
komisi terkait juga berada di bawah Komnas HAM, seperti Komnas Perempuan dan
Komnas Perlindungan Anak.
"Kalau Komnas HAM induknya bubar maka pelaksana
yang kecil-kecil seperti (komnas) perlindungan anak, perempuan konsekuensinya
juga bisa dibubarkan karena di PBB cuma Kombas HAM," kata dia.
"Jadi
sangat tidak mungkin dibubarkan. Sama saja dengan Fahri Hamzah melawan PBB," sambung
Pigai.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengusulkan agar dilakukan
evaluasi terhadap state auxiliary agency (lembaga
non-struktural) di Indonesia.
Secara
umum, menurut Fahri, sejumlah lembaga semi negara tidak
diperlukan karena negara telah mengalami konsolidasi demokrasi yang baik.
"Coba
evaluasi lagi, jangan-jangan lembaga ini memang enggak diperlukan. Mumpung kita
ini lagi perlu hemat, bubarin saja. Toh ada fungsinya dalam negara," kata Fahri,
di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2017). (kompas.com)