Simak,,Curhat hingga Permintaan Mengharukan Istri Pelaku dan Korban Teror Mapolda Sumut
Wednesday 28 June 2017
Edit
Darirakyat.com - Minggu (25/6/2017) lalu teror terjadi di
Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut).
Tindakan
ini diduga sengaja dilakukan untuk mengacaukan momen Hari Raya Idul Fitri 1438
Hijriah.
Dari
penyelidikan sementara diketahui pelaku teror yang menyerang Mapolda Sumut
tersebut berjumlah empat orang.
Mereka
adalah Ardial Ramadhana alias AR (34), Syawaluddin Pakpahan alias SP (43),
Boboy (17) serta satu tersangka lagi berinisial FPY (32).
Berkaitan
dengan kejadian ini, beberapa anggota keluarga terduga pelaku teror kemudian
diperiksa pihak kepolisian.
Hal
tersebut juga berlaku pada keluarga Syawalludin.
Meski
begitu, pada Senin (26/6/2017) lalu pihak kepolisian akhirnya mempersilakan
keluarga Syawaluddin pulang setelah menjalani pemeriksaan.
Istri
Syawaluddin, Masli Damanik, kembali ke rumahnya di Jalan Pelajar Timur, Gang
Kecil, Kecamatan Medan Denai, Senin sore.
Dikatakan
tetangga sekitar kediamannya, sebagaimana dikutip dari Tribun Medan, Masli Damanik saat pulang langsung
menyalami tetangga.
Dalam
kesempatan tersebut Masli kemudian meminta maaf pada warga di sekitar
kediamannya tersebut.
Masli
dan anak-anaknya juga mengaku tak tahu soal perbuatan Syawaluddin.
Mereka
bahkan memohon agar warga sekitar tak mengucilkan keluarga tersebut akibat
kejadian ini.
"Maafkan
kami yah, kami tidak tahu menahu perbuatan suami, jangan kucilkan kami
yah," ujar Masli Damanik seperti yang ditirukan tetangganya, Nenek
Mutiara.
Di
sisi lain, Mianna Manalu, istri Ipda Anumerta Martua Sigalingging masih
merasakan duka yang mendalam.
Sebagaimana
diketahui, Martua merupakan aparat kepolisian yang juga jadi korban dalam
serangan teror di Mapolda Sumut.
Merasa
kehilangan suaminya, Mianna kemudian mengungkapkan curahan hatinya.
Secara
khusus ia bahkan menyatakan permohonan untuk Kapolri Jenderal Pol Tito
Karnavian.
Ia
berharap agar putra ketiganya bisa masuk sekolah kepolisian.
Andra Silalahi, keponakan Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging (pegang mik) memberi kata-kata perpisahan pada acara keluarga di rumah duka Jalan Abdul Gani Siregar, Desa Silandit, Kecamatan Padangsidempuan Selatan, Tapanuli Selatan, Senin (26/6/2017) pukul 06.00 pagi. Isak tangis membalut acara, apalagi dia menyinggung tentang pamannya yang memberinya nasihat pada pertemuan keluarga Desember 2016 lalu. (TRIBUN-MEDAN.COM/ARJUNA BAKKARA)
"Saya
mohonlah sama Pak Kapolri. Permintaanku cuma satu. Anak ketiga kami si James
bisa lulus jadi Polisi," ujarnya di acara pemakaman suami tercinta, di
Desa Sukaramai, Air Putih, Batubara, Selasa (27/6/2017), seperti dikutip dari Tribun Medan. Dikatakan
Mianna, James bercita-cita menjadi polisi seperti ayahnya. Setelah
lulus dari SMA pemuda itu sempat mendaftar bintara Polri. Namun
nasib mujur belum berpihak kepada pemuda tersebut.
"Ia
(James) pengin kali jadi Polisi, sudah ikut tes namun gagal. Pada malam sebelum
kejadian ada firasat tidak enak. Saya sulit tidur kepikiran sama suami,"
katanya.
Mianna
kemudian terkenang pesan suaminya untuk terus menjaga anak-anak mereka.
"Semasa
hidup dia (Ipda Martua Sigalingging) selalu ingatkan saya untuk perjuangkan
sekolah anak-anak. Kepentingan anak harus diutamakan," ujarnya. (Tribunwow.com/Dhika
Intan)