GNPF-MUI INGIN NKRI UTUH, TAPI RIZIEQ TETAP DI HUKUM
Wednesday, 28 June 2017
Edit
Darirakyat.com -- Ketua Gerakan
Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Natsir
pertemuan dengan Jokowi pesan mengisyarakatkan pesan penting bagi Bangsa
Indonesia. Selanjutnya Bachtiar Natsir mengidam-idamkan Indonesia damai, bersatu
dan berdaulat pada kompas.com, selasa (27/7/17).
Cita-cita yang bagus dari Bachtiar Natsir dan sekarang
Indonesia benar-benar damai, karena Rizieq Shihab tidak ada, lari ke
Yaman dan dukungan terhadap GNPF-MUI sudah berkurang dan yang terpenting sudah
tidak aktivitas yang dilakukan oleh Rizieq Shihab dan Bachtiar Natsir serta
kroninya pasca pelariannya.
Sebagaimana masyarakat merasakan sendiri situasi dan
kondisi Indonesia terkini pasca larinya gembong FPI Rizieq Shihab ke Yaman,
semua aktivitas lancar dan gesekan berbau sara sudah banyak berkurang, dan yang
terpenting Indonesia benar-benar dalam keadaan aman.
Perlu diketahui sekarang ini, ada upaya dari GNPF-MUI
untuk menyelesaikan kasus Rizieq Shihab dengan cara berdialog dengan Presiden
RI Joko Widodo, strategi ini ditempuh karena beberapa strategi yang lainnya
gagal ditempuh, seperti: Rizieq Shihab sasaran sniper, mengumpulkan massa
tanggal 9 juni 2017 atau #aksi 96 dan lain sebagainya.
Bisa dibayangkan jika proses dialog Rizieq Shihab
dan gerombolannya berhasil dan keluar dari kasus yang menjeratnya (Chat
Sex dan kasus lainnya), Dia akan merasa menang dan jumawa, serta tidak menutup
kemungkinan akan berulah kembali di masa yang akan datang, apalagi dalam waktu
dekat ini akan mengahadapi Pilpres 2019.
Sedangkan masyarakat sendiri juga tidak rela
kalau kasus Rizieq Shihab menguap begitu saja, karena di mata hukum Rizieq sama
dan tidak boleh diistimewakan (Rizieq Shihab harus dihukum), kalaupun itu
terjadi dimana wibawa negara, yang selama ini menjadi fokus dari pemerintahan
Jokowi untuk mengembalikan kewibawan negara.(kaskus.co.id)