Jokowi Mengatakan “Kita Banyak Menghujat Ketimbang Bekerja Akhir- akhir ini”
Monday, 22 May 2017
Edit
BOGOR, Darirakyat.com - Saat
berpidato dalam acara Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2016 di Istana
Bogor, Presiden Joko Widodo menyayangkan aktivitas yang lebih
banyak membuang energi untuk hal yang tidak produktif beberapa bulan ini.
"Kita
banyak omong ketimbang bekerja di akhir-akhir ini. Banyak berdebat ketimbang
bekerja, banyak saling menghujat ketimbang bekerja. Banyak demo-demo yang tidak
bermanfaat ketimbang bekerja. Banyak saling menjelekkan ketimbang bekerja.
Banyak saling menyalahkan," ujar Jokowi, Selasa (23/5/2017).
Presiden
Jokowi tidak menginginkan masyarakat terus terjebak pada polemik yang terjadi
belakangan ini, sehingga melupakan kegiatan yang sifatnya produktif, yaitu
bekerja.
"Lupa
kita semuanya untuk membangun negara ini, membangun negeri ini. Kembali fokus
kita, kerja, kerja. Karena kita sudah enam sampai delapan bulan ini energi
kita, tabungan energi kita, saving energy kita habis untuk hal yang tidak
berguna sama sekali," kata Jokowi.
Jokowi
kembali mengingatkan bahwa saat ini Indonesia memiliki peluang emas, sesaat
setelah ranking utang negara naik menjadi layak investasi, yang penilaian itu
diberikan oleh Standard and Poor (S&P).
"Investment
Grade adalah kepercayaan internasional kepada bangsa kita. Kita ini sudah
ditinggal negara-negara di sekitar kita. Harus kita akui kita ditinggal oleh
Singapura, Malaysia, Vietnam, hingga Thailand. Kita mau begini terus, tidak.
Kita harus mengejar," kata Jokowi.
Selain
itu, penilaian BPK terhadap
pengelolaan keuangan negara juga mendapatkan hasil yang positif, yaitu 84
persen mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Oleh
karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terjebak
ke dalam pembingkaian yang konteksnya saling menghujat, saling menyalahkan dan
menjelekkan.
"Kita
harus bekerja keras. dan kita punya potensi dan kekuatan itu," kata
Jokowi. (TRIBUNNEWS.COM)