Ruhut: Kalau Menang Pilkada Karena Saracen, Sebaiknya Jangan Dilantik


Darirakyat.com, JAKARTA - Aparat kepolisian mengungkapkan adanya sindikat Saracen yang diduga bekerja menyebar kebencian, isu SARA, dan berita hoax lewat media sosial, sesuai dengan pesanan pihak-pihak yang berkepentingan dalam sebuah panggung politik, seperti kontestasi pilkada.

Menanggapi hal tersebut, politisi Ruhut Sitompul mengatakan, jika dalam pengungkapannya ada calon yang terpilih dan berafiliasi atau menggunakan jasa Saracen, sebaiknya didiskualifikasi atau dipertimbangkan sebelum dilantik.

"Seharusnya kalau memang mereka menggunakan itu (jasa Saracen), perlu dipertimbangkan akan dilantik atau tidak," kata Ruhut kepada Netralnews.com, Kamis (31/8/2017).

Pasalnya, menurut juru bicara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017 ini, calon yang memenangkan pilkada karena isu SARA atau menyebar berita hoax, sangat mencedarai pesta demokrasi, serta berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu Ruhut juga menyebut besar kemungkinan keterlibatan Saracen di Pilkada DKI beberapa waktu lalu, sebab isu SARA dan berita hoax juga sempat meramaikan selama massa kampanye. "Itu sudah pastilah (Saracen terlibat isu SARA di Pilkada DKI)," paparnya.

Lebih jauh Ruhut mengapresiasi kinerja kepolisian dalam menangkap sindikat Saracen, sehingga kedepan dapat mengantisipasi munculnya isu SARA atau berita hoax di pilkada maupun pilpres.

"Tapi paling tidak kita sudah mencegah karena mereka sudah mulai bicara SARA lagi (Jelang pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019)," tandas mantan petinggi Partai Demokrat itu.

Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian meringkus tiga orang sindikat Saracen, yakni JAS ( 32), MFT (43) dan SRN (32). Kelompok ini diduga menggunakan media sosial untuk menyebarkan ujaran kebencian berkonten SARA. Saracen disebut-sebut telah eksis sejak November 2015. (www.kaskus.co.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel