Memanas! PPP Singgung Proyek Hambalang 'Kapan Potong Pita', Demokrat Malah Salahkan Jokowi




Darirakyat.com -
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menanggapi PPP yang menyinggung proyek Hambalang tak kunjung 'dipotong pita' usai Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding pemerintahan saat ini tinggal potong pita proyek-proyek Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Andi Arief menegaskan proyek Hambalang mangkrak lantaran tidak pernah dilanjutkan Jokowi.Andi Arief awalnya menjelaskan terkait duduk perkara proyek Hambalang yang sebetulnya direncanakan oleh SBY. Dia menyebut proyek itu lalu terkendala persoalan hukum hingga harus terhambat pembangunannya.

"Proyek Hambalang itu bukan proyek tanpa perencanaan. Memang ada persoalan hingga terhambat. KPK yang meminta itu dihentikan sementara sampai masalah selesai. Karena 'ada beberapa potensi' merugikan negara," kata Andi Arief saat dihubungi, Sabtu (17/9/2022).

Andi Arief menyebut proses hukum itu berjalan dan memang ditemukan adanya kerugian negara. Namun, kata dia, 4 tahun lalu KPK sudah mempersilakan agar proyek pembangunan Hambalang bisa dilanjutkan kembali.

"Proses hukum dijalankan, ternyata kerugian negara ada, tapi tidak besar dan dinyatakan bisa dilanjutkan lagi. 4 tahun lalu, KPK menyatakan projek itu bisa dilanjutkan," ujarnya.

Meski demikian, Andi Arief menyebut Jokowi, sebagai pemimpin selanjutnya, tidak pernah melanjutkan proyek Hambalang tersebut. Dia menyebut Jokowi memang tidak melihat proyek Hambalang ini layak dilanjutkan pembangunannya.

"Tapi pemerintahan Jokowi yang tidak berniat melanjutkan. Mungkin pemerintahan Jokowi tidak menganggap kompleks olahraga yang lengkap setelah Senayan belum diperlukan," ucap dia.

Lebih lanjut, Andi Arief menyoroti Jokowi yang justru fokus pada proyek ibu kota negara atau IKN. Dia menyebut di kompleks IKN itu nantinya akan dibangun kompleks olahraga seperti Hambalang.

"Kita baru tahu ternyata di kompleks ibu kota negara baru akan dibangun seperti Hambalang. Kita tahu, ibu kota negara itu entah kapan bisa terealisasinya. Anggaran negara lagi cekak, investasi asing masih enggan masuk," tuturnya.

PPP Lupa Diri

Tak hanya itu, Andi Arief juga menyoroti sikap PPP yang saat ini menyindir proyek Hambalang. Dia menegaskan dulu PPP adalah bagian dari koalisi pemerintahan SBY.

"PPP lupa sejarah. Mereka bagian dari koalisi 2009-2014," imbuhnya.

Andi Arief juga menyebut sebaiknya PPP tidak sibuk mengurus persoalan partai lainnya. Dia mengaku prihatin atas persoalan internal PPP.

"Sebelum urus permasalahan negara, sebaiknya PPP urus permasalahan internal dulu. Kami prihatin," imbuhnya.

Proyek Hambalang Kapan Potong Pita

Sebelumnya, PPP membalas sindiran Ketum Partai Demokrat AHY yang menyinggung pihak 'tinggal gunting pita' proyek infrastruktur yang baru selesai setelah presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak lagi menjabat. PPP mengingatkan putra sulung SBY itu untuk tidak merasa paling hebat.

"Saya kira jangan merasa seolah-olah yang paling hebat. Setiap masa itu kondisi sosial politiknya berbeda-beda satu sama lain," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek kepada wartawan, Jumat (16/9).

Awiek kemudian menyinggung proyek Hambalang yang dicanangkan saat masa pemerintahan SBY. Dia mempersilakan AHY mendatangi proyek tersebut.

"Sampaikan saja mana tempat yang tinggal gunting pita? Dan sesekali Mas AHY bisa datang ke Hambalang, kan masih ada itu proyek program peninggalannya Pak SBY. Itu kan bisa dilihat monumen Hambalang itu," jelas Awiek.

Lebih lanjut, Awiek menyindir AHY dengan proyek Wisma Atlet Hambalang yang mangkrak. Dia menyebut proyek Hambalang itu masih terbengkalai.

"Kalau tinggal gunting pita ya coba Mas AHY datang ke monumen Hambalang itu barangkali pitanya sudah digunting apa belum? Saya juga nggak tahu," ujar Awiek.

"Ya itu proyek atau program pembangunan wisma atlet itu di Hambalang apakah itu sudah selesai? Tinggal gunting pita apa gimana ya? Toh masih terbengkalai," tambahnya.

(detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel