Malaysia akan Klaim Reog ke UNESCO, Warganet Indonesia Murka: Jelas-jelas Reog Ponorogo Bukan Reog Kuala Lumpur



Darirakyat.com - Malaysia berencana akan klaim Reog menjadi warisan budayanya ke UNESCO. Adapun wacana tersebut disampaikan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Efendi.

Muhadjir Efendi mengatakan bahwa Malaysia berencana ingin mengajukan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya mereka.

Menko PMK juga mengatakan bahwa Indonesia harus lebih dulu mengusulkan Reog Ponorogo ke UNESCO.

Rencananya, Malaysia akan mendaftarkan kesenian Reog Ponorogo ini dengan nama "Barongan" ke UNESCO.

Sebelumnya, Reog Ponorogo masuk nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH) setelah sebelumnya tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Mendikbud RI pada 2013.

Publik Murka

Upaya klaim Malaysia soal Reog tersebut sontak mendapatkan reaksi keras dari masyarakat Indonesia.

Melalui kolom komentar unggahan akun Instagram fakta.indo yang menampilkan kabar Malaysia akan klaim Reog ke UNESCO, publik geram lantaran negeri tetangga itu kembali akan mengklaim warisan budaya Indonesia.

"Logikanya kalo orang itu mencuri, berarti karna ia miskin, baik itu miskin materi atau adab," tulis salah seorang warganet.

"Jelas-jelas Reog Ponorogo bukan Reog Kuala Lumpur," komentar warganet.

"Bisanya cuma ambil kebudayaan ga bisa nyiptain sendiri, kok ga malu," kecam warganet.

"Bukan maksud underestimate pemerintah kita, tapi untuk urusan begini jarang dapat perhatian. Contohnya saja hak paten tempe.. Di jaman seperti sekarang ini hak paten adalah keharusan," usul warganet.

"Lah sebutannya apa? Reog Kampung Durian Runtuh?" sahut warganet lain.

"Barongan juga kesenian budaya Indonesia," imbuh yang lain.

Gubernur Khofifah Tegaskan Kesenian Reog Lahir di Ponorogo

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Reog terlahir di Ponorogo. Maka patut menjadi "warisan budaya tak benda" yang diakui resmi oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa atau UNESCO.

Gubernur Khofifah mengajak semua pihak memberikan perhatian terhadap kebudayaan yang dimiliki Indonesia.

"Ini waktunya memang sangat pendek, maksimalisasi untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang terkait dari keabsahan bahwa Reog Ponorogo itu memang terlahir dari Ponorogo, Jatim, menjadi penting," ujarnya mengutip dari Antara, Jumat (8/4/2022).

Momentum ini, kata dia, menjadi pengingat bagi pemerintah Indonesia dan Jawa Timur, khususnya Bupati Ponorogo, untuk menyiapkan dokumen-dokumen penguatan kepada UNESCO bahwa reog memang warisan budaya tak benda dari Ponorogo, Indonesia.

"Karena untuk mengakui hal tersebut sebagai bagian dari kekayaan kita diperlukan hal-hal administratif sebagai bukti autentik," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut. (suara.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel