Pasutri COVID-19 Jalan-jalan ke Malang Minta Maaf, Berikut Klarifikasinya
Tuesday 8 February 2022
Edit
Seperti dilansir detikJatim, Selasa (8/2/2022), suami mengakui telah mengunggah sebuah unggahan tertanggal 27 Januari dan viral tertanggal 6 Februari. Karena unggahan itu viral, dia dan keluarga memohon maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Batu dan Malang.
"Bismillahirrahmaanirrahim. Assalamualaikum.Wr.Wb Disini saya Reza Fahd Adrian dan Keluarga memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Kota Batu dan Malang dengan viralnya postingan saya tertanggal 27 Januari 2022 dan viral tanggal 6 Februari 2022," tulis akun luckyreza.
"Sekali lagi saya dan keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada netizen dan masyarakat yang merasa diresahkan dengan postingan saya," kata luckyreza.
luckyreza juga melampirkan sejumlah hasil tes COVID-19 anggota keluarganya. Selain meminta maaf, pasutri COVID-19 itu juga membuat klarifikasi.
"Pada awalnya kami sekeluarga mengajukan cuti awal tahun untuk berobat ke Yogya karena saya menderita ginekomastia/tumor payudara," tulis luckyreza.
luckyreza menyebut perjalanan itu dimulai dari Samarinda menuju ke Jakarta. Kemudian perjalanan keluarga menuju Yogyakarta diteruskan lewat jalan darat.
Dari Yogyakarta, satu keluarga ini melanjutkan perjalanan ke Malang meski saat itu mereka mulai merasakan tenggorokan gatal. Setelah berkeliling dan menginap di Batu, mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Bali lewat jalan darat.
"Lalu kami melakukan swab sebagai syarat Kapal Feri. Di situ hasilnya keluar, saya dan kedua anak saya hasilnya negatif tetapi istri saya positif," kata luckyreza.
Saat itu dia mengaku kaget. Satu keluarga itu balik ke Malang dan Kota Batu pada 27 Januari.
Di Kota Malang itulah mereka mampir ke toko oleh-oleh yang fotonya diunggah di medsos dan viral. Dari Kota Malang mereka melanjutkan perjalanan darat kembali ke Jakarta dan Cilegon.
Di Jakarta, keluarga ini tes swab dengan hasil suami dan anak laki-laki negatif sementara istri dan anak perempuan positif. Mereka yang positif kemudian melakukan karantina di rumah orang tua.
"Melakukan karantina mandiri di rumah mertua hingga akhirnya pulang ke Samarinda tanggal 1 Februari 2022 dengan hasil swab negatif, begitu sampai di Samarinda kami berinisiatif untuk PCR ulang tanggal 2 Februari 2022 sebagai syarat masuk kerja dan anak sekolah dengan hasil negatif covid19," tulis luckyreza.
Di akhir tulisannya, ia melampirkan hasil tes COVID-19 seluruh keluarganya. "Sekian klarifikasi saya. berikut saya lampirkan hasil tes Covid19, tidak semua kami lampirkan karena hasil tesnya sudah terbuang karena dianggap tidak dipakai lagi sekian dan terima kasih Wassalamualaikum.Wr.WNb," tandas luckyreza.
Satgas COVID-19 Prihatin
Satgas Penanganan COVID-19 prihatin terhadap pasutri yang mengaku positif COVID-19 dan jalan-jalan ke Malang. Satgas COVID-19 menyebut aksi pasutri tersebut menganggap remeh penularan Corona yang sedang tinggi.
"Melihat kondisi ini, kami amat prihatin, karena masih saja ada orang menyepelekan penularan COVID-19 bahkan sedang tinggi dalam dua minggu terakhir. Kita perlu mengesampingkan ego kita terlebih dahulu untuk keselamatan bersama," kata jubir Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, saat jumpa pers virtual, Selasa (8/2).
Agar memberi efek jera, Wiku menilai perlu ada sanksi kepada pihak yang melanggar aturan. Aturan, menurut Wiku, harus ditegakkan agar dapat memberikan dampak baik ke seluruh masyarakat.
"Untuk pemerintah daerah, juga harus memberikan sanksi yang memberi efek jera pada masyarakat. Karena sudah dua tahun berjalan pandemi. TNI-Polri, pemda, perlu menegakkan aturan agar kita semua bisa produktif dan aman COVID-19," imbuhnya.(detik.com)
Di akhir tulisannya, ia melampirkan hasil tes COVID-19 seluruh keluarganya. "Sekian klarifikasi saya. berikut saya lampirkan hasil tes Covid19, tidak semua kami lampirkan karena hasil tesnya sudah terbuang karena dianggap tidak dipakai lagi sekian dan terima kasih Wassalamualaikum.Wr.WNb," tandas luckyreza.
Satgas COVID-19 Prihatin
Satgas Penanganan COVID-19 prihatin terhadap pasutri yang mengaku positif COVID-19 dan jalan-jalan ke Malang. Satgas COVID-19 menyebut aksi pasutri tersebut menganggap remeh penularan Corona yang sedang tinggi.
"Melihat kondisi ini, kami amat prihatin, karena masih saja ada orang menyepelekan penularan COVID-19 bahkan sedang tinggi dalam dua minggu terakhir. Kita perlu mengesampingkan ego kita terlebih dahulu untuk keselamatan bersama," kata jubir Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, saat jumpa pers virtual, Selasa (8/2).
Agar memberi efek jera, Wiku menilai perlu ada sanksi kepada pihak yang melanggar aturan. Aturan, menurut Wiku, harus ditegakkan agar dapat memberikan dampak baik ke seluruh masyarakat.
"Untuk pemerintah daerah, juga harus memberikan sanksi yang memberi efek jera pada masyarakat. Karena sudah dua tahun berjalan pandemi. TNI-Polri, pemda, perlu menegakkan aturan agar kita semua bisa produktif dan aman COVID-19," imbuhnya.(detik.com)