Sirkuit Formula E Belum Jelas, Pemprov DKI Jakarta Butuh Roro Jonggrang
Sunday 9 January 2022
Edit
Darirakyat.com - Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menyoroti polemik baru sirkuit Formula E di Jakarta.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni menetapkan sirkuit ajang balap mobil listrik itu di Ancol, Jakarta Utara.
Menurut Dedek, lokasi yang dicanangkan tersebut penuh dengan ketidaksiapan, terutama soal waktu yang menipis.
"Sisa lima bulan lagi belum jadi apa-apa. Kondisi lumpur sedimentasi," jelas Dedek Prayudi kepada GenPI.co, Sabtu (9/1).
Dedek Prayudi menjelaskan, bahwa kondisi Ancol hingga saat ini masih berlumpur, sehingga tidak memungkinkan untuk diadakan pembangunan.
Sebab, kata Dedek Prayudi, hingga saat ini belum ada pergerakan dari proses pembangunan sirkuit Formula E.
"Tender bahkan dilakukan secara cepat agar Februari 2022 segera berjalan. Namun, hal itu ingin dilakukan dalam waktu tiga bulan," jelasnya.
Menurut dia, kondisi itu cukup mustahil, bahkan perlu kekuatan magis untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa Formula E merupakan ajang kelas internasional, sehingga perlu perhatian khusus.
"DKI Jakarta seperti membutuhkan Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso (untuk menyelesaikan sirkuit Formula E, red)," imbuhnya. (genpi.co)
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni menetapkan sirkuit ajang balap mobil listrik itu di Ancol, Jakarta Utara.
Menurut Dedek, lokasi yang dicanangkan tersebut penuh dengan ketidaksiapan, terutama soal waktu yang menipis.
"Sisa lima bulan lagi belum jadi apa-apa. Kondisi lumpur sedimentasi," jelas Dedek Prayudi kepada GenPI.co, Sabtu (9/1).
Dedek Prayudi menjelaskan, bahwa kondisi Ancol hingga saat ini masih berlumpur, sehingga tidak memungkinkan untuk diadakan pembangunan.
Sebab, kata Dedek Prayudi, hingga saat ini belum ada pergerakan dari proses pembangunan sirkuit Formula E.
"Tender bahkan dilakukan secara cepat agar Februari 2022 segera berjalan. Namun, hal itu ingin dilakukan dalam waktu tiga bulan," jelasnya.
Menurut dia, kondisi itu cukup mustahil, bahkan perlu kekuatan magis untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa Formula E merupakan ajang kelas internasional, sehingga perlu perhatian khusus.
"DKI Jakarta seperti membutuhkan Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso (untuk menyelesaikan sirkuit Formula E, red)," imbuhnya. (genpi.co)