Kuatir Bikin Resah Acara yang Dihadiri Gus Nur Sugik di Banyumas Dibubarkan



Darirakyat.com -
Potongan video berdurasi 2.10 menit yang diwarnai adu mulut antar warga karena keberatan dengan kedatangan Sugik Nur Raharja atau Gus Nur di wilayah Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas viral di media sosial.

Dalam rekaman video yang beredar, warga yang datang ingin memastikan jika Gus Nur menghadiri acara ini tidak untuk menyebar ujaran kebencian. Mereka juga datang untuk memastikan acara tersebut sudah mengantongi izin dari pemerintah desa setempat dan kepolisian atau belum.

"Yang diharapkan oleh warga tersebut tadi ada beberapa orang, di kroscek yang pertama, mbok nanti ternyata ada ujaran kebencian yang dikeluarkan oleh panjenengan di wilayah Sokaraja, mengantisipasi kaya gitu," kata seseorang dalam potongan video tersebut ketika berdialog dengan Gus Nur.

Pernyataan tersebut langsung disangkal oleh Gus Nur dengan melemparkan pertanyaan pada warga yang hadir di acara tersebut.

"Oke, oke, ini mumpung belum pulang, ada ga tadi saya ujaran kebencian, menghasut warga membenci pemerintah?," tanya Gus Nur.

"Tidak ada," jawab hadirin lantang dengan diimbuhi takbir.

Setelah jawaban tersebut salah seorang hadirin yang mengaku berasal dari wilayah Sokaraja mencoba untuk memberikan klarifikasi. Namun suasana adu mulut dengan nada tinggi kemudian mewarnai proses mediasi tersebut.

Saat ditemui untuk dimintai klarifikasi, salah seorang dari kelompok yang membubarkan acara ini mengaku dari Patriot Garuda Nusantara. Ia dimintai tolong oleh warga sekitar yang merasa resah dengan acara yang dihadiri Gus Nur tersebut.

"Kemarin sehabis Salat Jumat, ada warga yang melaporkan ke kita, di salah satu tempat di wilayah Desa Sokaraja Kulon, ada pengajian yang dihadiri dari luar wilayah dan tidak ada ijin dari RT/RW setempat," kata Gangsar Mijil Saputro selaku wakil ketua Patriot Garuda Nusantara saat ditemui, Sabtu (29/1/2022).

Setelah datang ke lokasi, ia membenarkan jika ada sebuah acara yang dihadiri kurang lebihnya 50 orang. Sebagian besar bukan dari wilayah Kecamatan Sokaraja.

"Betul, malahan disitu ada Nur Sugik dan kawan-kawan. Kita tunggu, jam 15.00 WIB saya masuk kesitu, karena masih dalam pandemic, kita tanyakan baik-baik, kita izin masuk karena disitu banyak kerumunan jadi saya tanya masalah vaksin," terangnya.

"Setelah ditanya ternyata ada, setelah itu kita tanyakan apakah ada izin dari RT/RW dan kepolisian ternyata tidak ada. Saya sudah bertanya melalui wa ke perangkat desa ternyata tidak mengetahui perihal kegiatan ini," lanjutnya.

Selain takut menyebarkan virus Covid-19, mereka yang datang bersama rombongan GP Ansor berjumlah kisaran 15 orang ini, merasa resah jika Gus Nur menyebarkan ujaran kebencian di wilayah Kecamatan Sokaraja.

"Kita semua tahu sendiri lah disitu Nur Sugik, dia itu kalau pengajian kebanyakan nuwunsewu mengajarkan ujaran kebencian. Yang diresahkan masyarakat itu, mbokan disitu mengajarkan ujaran kebencian," ungkapnya.

Kepada kelompok Pagar Garuda Nusantara, Nur Sugik mengaku datang untuk berjualan madu. Namun Gangsar tidak mempercayai hanya itu tujuannya.

"Ya saya heran lah, wong jual madu harus berpakaian seperti itu. Sampai ada pengawalnya seperti itu. Kalau mau jualan ya yang fair saja, tidak usah diam-diaman seperti itu. Kalau bilang ke RT/RW malah bisa dibantu nanti kan," tuturnya.

Setelah kejadian seperti potongan video yang tersebar, ia bersama kelompoknya menunggu hingga acara tersebut benar-benar bubar. Karena ia tidak ingin jika ada yang memancing keributan di wilayah Kecamatan Sokaraja.

Sementara itu, Kapolsek Sokaraja, AKP Sutrisno ketika dihubungi membenarkan adanya acara perkumpulan tersebut di salah satu rumah warga. Namun pihaknya tidak merasa dimintai izin mengenai acara ini.

"Betul ada acara ini, tapi tidak ada izin yang masuk ke kepolisian. Kita tidak tahu menau adanya perihal acara perkumpulan ini," tutupnya. (suara.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel