Jokowi Dihina-hina HRS, Jenderal Dudung Murka: Mendidih Darah Saya!






Darirakyat.com
- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman blak-blakkan mengungkap perasaannya saat melihat Presiden Jokowi dihina-hina oleh pentolan FP* HRS. Hal itu disampaikan Dudung saat berbincang dengan Deddy Corbuzier.

Dalam perbincangan itu, Dudung menceritakan soal penurunan baliho HRS saat ia masih menjabat sebagai Pangdam Jaya beberapa waktu lalu.

“Kan kemarin itu saya masuk ke Kodam Jaya itu saya melihat baliho bergelimpangan,” ujar Dudung dikutip Hops.ID pada Selasa, 30 November 2021.

Kemudian, Dudung menyoroti narasi-narasi yang tertuang di dalam baliho HRS tersebut.

Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Foto: ANTARA

“Nada-nadanya kok seruan-seruan jihad, revolusi akhlak lah, udah gitu baliho juga ada yang disembah-sembah,” lanjut dia.

Selanjutnya, Dudung menceritakan bahwa diaa mempelajari ceramah-ceramah pentolan FP* HRS. Di situ, Dudung dibuat kesal lantaran melihat HRS menghina Presiden Jokowi dengan kata-kata yang tidak pantas.

“Saya pelajari juga video-video sebelumnya, apa yang dilakukan oleh RS itu. Saya lihat itu berani sekali dia mengatakan pimpinan kita, presiden kita dengan kata-kata yang tidak bagus. Sebagai warga negara, mengganti nama presiden kita yang tidak bener. Mendidih darah saya tuh kayak gitu tuh, panas,” tutur Jenderal Dudung.

Usai melihat hal demikian, lanjut Dudung, akhirnya dia berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menurunkan baliho-baliho HRS yang banyak tersebar di sejumlah titik.

“Akhirnya waktu itu polisi, Kapolda waktu itu, saya, dengan Pol PP. Kapolda juga menyampaikan ke gubernur, ‘ini memang sudah meresahkan’. Akhirnya Pol PP, polisi, dibantu TNI, ada surat dari Walikota minta bantuan kepada TNI, kepada Dandim untuk menertibkan itu (baliho),” kata Jenderal Dudung.

Dalam perbincangan itu, Dudung juga mengatakan bahwa kantor Satuan Polisi Pamong Praja di Jakarta Utara sempat disatroni oleh FP*. Organisasi Islam itu meminta Pol PP untuk kembali memasang baliho-baliho yang telah dicopot pada malam harinya.

“Bayangkan nih Mas, kita dapet 338 (baliho), jadi kantor Pol PP di Jakarta Utara didatengi oleh FP* dan suruh masang (baliho) lagi jam 11 malam. Kan gendheng itu,” ucap Jenderal Dudung.

“Memang mereka nih siapa?! Di situ saya bilang, ‘ini negara harus hadir, kalau dibiarkan ini bahaya’,” kata dia lagi. (hops.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel