Luar Biasa!! Profesor Singapura Beri 6 Pujian soal Kejeniusan Jokowi




Darirakyat.com - Profesor Singapura bernama Kishore Mahbubani menyampaikan sejumlah pujian kepada Presiden RI Joko Widodo. Peneliti di Asia Research Institute, National University of Singapore ini mengangkat sisi-sisi keberhasilan Jokowi selama memimpin Indonesia.Kishore Mahbubani menyebut Jokowi berhasil memimpin di salah satu negara yang terkenal paling sulit diperintah di dunia. Lantas apa saja poin-poin pujian sang profesor tersebut? simak ulasannya yang telah dirangkum detikcom dari laman project-syndicate.org.



Profesor Singapura: Jokowi Rangkul Lawan Politik

Mengawali pujian sang profesor Singapura tersebut, Jokowi disebut tanpa ragu merangkul lawan politiknya, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang suaranya kalah darinya dalam pemilihan umum 2019 lalu.

Saat ini, keduanya masuk dalam jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Prabowo Subianto dipilih menjadi Menteri Pertahanan, sementara Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Profesor Singapura: Jokowi Satukan Warga Secara Politik

Dalam tulisannya, Kishore Mahbubani memuji Jokowi yang disebutnya berhasil membalikkan momentum pertumbuhan partai-partai berbasis Islam, yang kini mulai menjadi inklusif.

"Jokowi telah menyatukan kembali negaranya secara politik. Seperti yang dia katakan kepada saya dalam sebuah wawancara baru-baru ini, 'Pilar ketiga ideologi Indonesia, Pancasila, menekankan persatuan dalam keragaman'," jelas Kishore Mahbubani.

Profesor Singapura: Jokowi Berfokus Atasi Kemiskinan

Sang profesor Singapura juga menyoroti program pemberantasan kemiskinan yang menjadi salah satu fokus Jokowi. Kishore Mahbubani menyoroti poin-poin ini:

1. Pada 2016, pemerintah melakukan redistribusi tanah kepada masyarakat miskin melalui formalisasi kepemilikan tanah.

2. Kartu Indonesia Sehat dan skema jaminan kesehatan nasional baru, yang ditujukan untuk memberikan perawatan kesehatan universal.

3. Kartu Indonesia Pintar untuk meningkatkan pendaftaran sekolah dan mencapai pendidikan universal

4. Program bantuan tunai untuk masyarakat miskin (Program Keluarga Harapan).

5. Data gini rasio turun signifikan pertama kalinya dalam 15 tahun di mana koefisien gini turun menjadi 38,2.

6. Utang publik Indonesia turun, kurang dari 40% dari PDB.

Profesor Singapura Soroti Pengesahan Omnibus Law

Kishore Mahbubani juga memuji kerja Jokowi yang berhasil membangun koalisi dan mendorong disahkannya Omnibus Law pada 2020. Omnibus Law disebut mampu meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai orang yang berlatarbelakang pengusaha, Jokowi disebut paham betul bagaimana tantangan yang dihadapi para pengusaha kecil. Dengan begitu, ia mereformasi undang-undang perburuhan untuk memungkinkan perusahaan menghemat di masa-masa sulit dan menghilangkan subsidi bahan bakar.

Profesor Singapura: Komitmen Jokowi untuk Pembangunan Infrastruktur

Dalam paparannya, profesor Singapura itu memuji komitmen Jokowi dalam hal pembangunan infrastruktur. Adapun beberapa keberhasilan yang disorotinya antara lain:

1. Rencana pembangunan jalan raya dari Aceh hingga Papua

2. Rencana pembangunan jalur kereta api Sumatera sepanjang 2.000 kilometer, mulai Banda Aceh hingga Lampung

3. Usulan proyek kereta api sepanjang 1.000 kilometer di seluruh Sulawesi

4.Pengembangan jalur kereta api jarak jauh di Kalimantan.

5. Pembangunan jaringan kereta bawah tanah Jakarta untuk mengurai kemacetan

6. Pembangunan lebih dari 700 kilometer jalan tol (termasuk jalan tol Trans-Jawa) antara tahun 2015-2018

"Suatu prestasi yang dulu dianggap mustahil, mengingat hanya 220 kilometer jalan yang dibangun di pulau itu (Jawa) pada dekade sebelumnya," puji sang profesor.

Profesor Singapura: Jokowi Jaga Hubungan Baik dengan AS-China Sekaligus

Kishore Mahbubani juga memuji cara Jokowi untuk menjaga hubungan baik dengan dua negara kekuatan besar, yakni China dan Amerika Serikat (AS). Hubungan baik itu dilakukan bersamaan, meski keduanya dikenal bersaing.

"Jokowi dengan bijak menjaga hubungan baik dengan China dan AS. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia telah mendorong AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, sebagaimana investasi China yang saat ini lebih besar dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Profesor Singapura itu menyebut Indonesia berpartisipasi dalam banyak proyek yang terkait dengan China's Belt and Road Initiative, seperti kereta api Jakarta-Bandung, zona ekonomi khusus pariwisata di Jawa, pembangkit listrik tenaga air Kayan di Kalimantan Utara, perluasan pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera, dan pengembangan Bandara Internasional Lembeh di Sulawesi.

"Kita hidup di zaman paradoks. Ilmu sosial modern telah membekali kita dengan semua pengetahuan yang kita butuhkan untuk memerintah dengan baik, namun beberapa negara demokrasi tak berhasil melakukannya. Inilah mengapa keberhasilan Jokowi patut diapresiasi lebih luas. Dunia dapat belajar banyak dari model pemerintahannya yang baik." pujinya. (detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel