Netizen ini Emosi ke Amien Rais: Jangan Kau Jual Buya Syafii Demi Orang Dungu



Darirakyat.com - Pernyataan Amien Rais yang menyindir ulama Buya Syafii saat menyoroti soal kasus konflik lahan antara pihak Sentul City dengan Rocky Gerung, menuai kontroversi publik. 

Salah seorang netizen yang tampak emosi dengan Amien Rais yang menyindir Buya Syafii soal kasus lahan Rocky Gerung dengan sentul City tersebut yakni pengguna Twitter, HASapardan. 

Cuitan netizen itu juga ikut dibagikan Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, seperti dilihat pada Jumat 24 September 2021. 

Dalam narasi cuitannya, netizen itu awalnya mengaku bukan warga Muhammadiyah. Namun, dirinya sangat menghormati Buya Syafii. 

“Gue bukan warga Muhammadiyah Tapi gue sangat hormat ama Buya Syafii,” cuit netizen HASapardan. 

Ia pun lantas menyemprot Amien Rais dan meminta politisi Partai Ummat itu agar tak menjual nama Buya Syafii demi kepentingan Rocky Gerung yang disebutnya orang dungu. 

“Woiii Mien Jangan kau jual nama Buya untuk kepentingan 1 orang dungu yang hanya berbekal kwitansi jual beli tanah garap,” kesalnya. 

Menurutnya, Buya Syafii tidak ada kaitannya sama sekali dengan kasus konflik lahan antara Rocky Gerung dengan Sentul City tersebut. 

“Tidak ada kaitanya pernyataan Buya dengan kasus PT Sentul City dan si Dungu,” tegasnya. 

Cuitan netizen tersebut Mengutip Pojok Satu, Mantan Ketua MPR Amien Rais menyindir ulama dan Buya Syafii terkait kasus konflik lahan antara Sentul City dengan pengamat politik Rocky Gerung. 

Amien Rais mengutip pernyataan Buya Syafii yang pernah menyoroti penguasaan lahan di Indonesia oleh para konglomerat. 

“Teman saya, sahabat saya Syafii Maarif, tumben berani tegas mengenai penguasaan lahan atau tanah, daratan di negara kita yang menurut saya memang sudah menghina bangsa Indonesia,” kata Amien Rais. 

Hal itu disampaikan Amien Rais dalam videonya yang tayang di kanal YouTube pribadinya. Menurutnya, Sentul City menguasai 3.000 hektar lahan sejak masa Orde Baru tepatnya sejak April 1993. 

“PT Bukit Sentul, sekarang menjadi PT Sentul City Tbk, berdiri pada April 1993. Pada waktu itu masih jaya-jayanya rezim Orde Baru,” ungkapnya. 

Menurut Amien, rezim Orde baru melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor memberikan dua sertifikat hak guna bangunan (HGB) kepada PT Centul City. 

“Oleh BPN Kabupaten Bogor lewat dua HGB, Sentul City menguasai 3.000 hektar tanah di wilayah Kabupaten Bogor, 3.000 hektare,” bebernya. 

Adapun penguasaan lahan yang luar biasa itu, kata Amien, betul-betul menghina bangsa Indonesia. 

“Syafii Maarif bilang 80 persen tanah dikuasai konglomerat Indonesia, 13 persen dikuasai konglomerat asing. Ini kata Syafii Maarif. Hanya 7% tanah di Indonesia yang kepemilikannya dimiliki oleh masyarakat biasa,” ucapnya. 

Lebih lanjut, Amien Rais kemudian menyindir Buya Syafii agar lebih sering menyuarakan dan melarang yang salah (nahi mungkar) dan jangan hanya menegakkan yang benar (amar ma’ruf). 

“Saya kira Pak Syafii Anda perlu lebih sering bernahi mungkar, jangan hanya amar ma’ruf saja. Maaf ya, kita masih bersahabat,” ujarnya. (terkini.id)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel