Miris Lihat Aksi 1812, Dewi Perssik: Jangan Jadi Pembunuh


Darirakyat.com - Hari ini sejumlah masyarakat mendatangi Jakarta dalam aksi yang disebut 1812. Aksi ini rupanya disesali pedangdut Dewi Perssik alias Depe.

Dewi Perssik mengaku miris melihat aksi yang dihadiri ribuan orang. Pasalnya, hingga saat ini tingkat jumlah orang yang positif Covid-19 masih sangat tinggi.

"Miris lihat berita demo di mana-mana. Meresahkan bangettt! Susah banget untuk ngikutin protokol kesehatan," tulis Dewi Perssik di Instagram.

Menurut Dewi Perssik, orang-orang yang mengikuti aksi 1812 tidak peduli kesehatan dirinya sendiri dan orang lain.

"Kasihan aparat kepolisian. Mereka punya keluarga, anak, istri yang menunggu di rumah. Kasihan tenaga kesehatan tambah banyak yang kena covid. Nanti giliran banyak yang kena covid, pemerintah disalahin. Yang inilah, yang itulah," ujar pelantun "Mimpi Manis" ini.

Dewi Perssik juga menegaskan bahwa Covid-19 adalah nyata dan bisa membunuh siapa saja tanpa pandang bulu. Termasuk orang beriman.

"Tanpa kalian sadari covid makin meningkat loh. Mau orag alim nggak alim pun, mau kaya mau miskin kena semua. Yang parahnya banyak orang positif Covid-19 tapi tanpa gejala. Ini bisa menularkan virus ke orang lain yang efeknya mematikan terhadap org lain," tutur Dewi Perssik.

"Secara tidak langsung kita menjadi pembunuh. Dampak efek Covid-19 ini banyak saudara kita yang di-PHK, meninggal tidak dimakamkan secara biasa. Tolonglah kesadarannya, jangan hanya karena kepentingan segelentir kelompok, semua persaudaraan kita menjadi pecah bubar nggak ada aturannya. Dunia lagi prihatin, kita semua lagi prihatin. Please jangan egois dan jadi pembunuh," imbuh Dewi Perssik melanjutkan.

Aksi 1812 merupakan demo dari tiga ormas Islam yang yakni Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Ketiganya tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) NKRI. Elemen ini berencana berdemo di depan Istana Negara, Jakarta.

Sebanyak tiga tuntutan diserukan dalam aksi demo ini yakni meminta kasus penembakan enam anggota laskar FPI diusut tuntas, mendesak agar pentolan Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat, dan setop kriminalisasi ulama serta diskriminasi hukum. (suara.com)




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel