Petinggi KAMI Syahganda Nainggolan Ditangkap Polisi







Darirakyat.com - Salah satu petinggi KAMI Syahganda Nainggolan dikabarkan ditangkap polisi sekitar pukul 04.00 WIB.

Berdasarkan keterangan Ahmad Yani selaku anggota eksekutif KAMI membenarkan hal itu.

Ia menduga Syahganda ditangkap lantaran diduga melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), karena petugas yang menjemput mengaku berasal dari Direktorat Tindak Pidana Siber, Bareskrim, Mabes Polri.

Berdasarkan penulusuran tim Galamedia pada media sosial twitter, sebelum diciduk polisi Syahganda Nainggolan melalui akunnya @syahganda tengah sibuk mengeluarkan unek-uneknya.




Salah satunya ia menanggapi berita pernyataan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Dalam berita tersebut, Prabowo menduga ada keterlibatan asing dibalik aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.

"Makan malam makin sinting lihat yang nuding. Sekarang Menhan Jokowi nuding aksi demo ditunggangi asing. Lha, jangan mencla mencle, KAMI atau asing yang lu tuding??????," cuit Syahganda.

Cuitan terakhirnya, ia menanggapi salah seorang netizen @Astra_Abadi yang mencuit, "timbul tapi tenggelam".

Syahganda membalas cuitan tersebut, "sampai darah penghabisan .... darah nyamuk".

Sebelumnya Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat suara ihwal demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober lalu.

Menurut Prabowo, banyak peserta aksi unjuk rasa belum membaca naskah omnibus law itu dan termakan hoaks.

"Dan saya ingin memberi peringatan hoaks ini berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan. Saya punya suatu keyakinan justru ini berasal dari luar negeri," kata Prabowo dalam video yang dilansir DPP Gerindra, Senin malam, 12 Oktober 2020.

Prabowo mengatakan ada kekuatan asing dan negara-negara tertentu di dunia yang tak pernah suka Indonesia aman dan maju.

Ia pun menganggap, para penolak omnibus law tak menyadari bahwa mereka ikut dalam permainan orang lain.

"Dan selalu, saya katakan tadi dari ratusan tahun yang lalu kita selalu diadu domba," ujar Prabowo.

Prabowo berujar buruh memang menghadapi dilema terkait UU Cipta Kerja . Namun ia menyebut aturan yang menyederhanakan perizinan dan memangkas birokrasi itu dibuat demi pertumbuhan ekonomi.

Tanpa pertumbuhan ekonomi, kata Prabowo, justru kehidupan buruh akan lebih parah, apalagi dengan pandemi Covid-19.

Maka dari itu, Prabowo pun berharap para buruh juga menyadari hal ini dan tak emosional untuk menggelar aksi massa hingga melakukan vandalisme.***(pikiranrakyat.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel