KAPOK...!! Vanuatu Matikan Kolom Komentar Medsos, Takut Diserang Netizen Indonesia




Darirakyat.com -  Pernyataan perwakilan Vanuatu mengenai Papua di Sidang Majelis Umum PBB bukan cuma memantik respons keras dari diplomat Indonesia. Di dunia maya, akun media sosial Pemerinta Vanuatu jadi target serangan warganet Indonesia.

Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB melontarkan pernyataan yang menyinggung pelanggaran HAM di Papua. Bob juga mendesak PBB segera mengirimkan tim ke Papua guna membuktikan ucapannya.

"Penduduk asli Papua Barat terus menderita pelanggaran hak asasi manusia tahun lalu, para pemimpin dari Forum Kepulauan Pasifik dengan hormat meminta pemerintah Indonesia untuk mengizinkan Kantor Komisioner Hak Asasi Manusia PBB mengunjungi Provinsi Papua Barat," kata Bob.

Pernyataan Bob direspons keras oleh diplomat muda Indonesia untuk PBB, Silvany Austin Pasaribu. Dia Secara tegas menyebut Vanuatu memalukan dan meminta negara di kawasan pasifik tidak ikut campur urusan dalam negeri Indonesia.

"Sangat memalukan bahwa negara tunggal ini terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana seharusnya Indonesia mengatur dirinya sendiri," katanya.

Permasalahan itu kemudian ramai dibicarakan di media sosial, warganet Indonesia yang kesal dengan sikap Vanuatu beramai-ramai menyerang kolom komentar media sosial Vanuatu.

Salah satu akun media sosial yang diserang oleh warganet Indonesia adalah laman Facebook dan Instagram Kantor Pariwisata Vanuatu.

Nick Howett, Manjer Komunikasi Kantor Pariwisata Vanuatu kaget melihat banyaknya komentar di medsos milik negaranya.

"Setiap kali seorang pemimpin Vanuatu berpidato di PBB itu selalu terjadi," ujarnya.

Pemerintah Vanuatu kemudian menonaktifkan kolom komentar di akun Instagram resmi @vanuatuisland untuk mencegah warganet menuliskan komentar berbau rasis.

Jelas komentar Bob yang tak tahu apa-apa dan asal jeplak mengenai HAM Indonesia menimbulkan respon negatif dari warga +62.

Bob mengatakan badan HAM PBB harus segera ke Papua karena ada pelanggaran di sana. PM negara kecil itu tak sadar atau mungkin termakan berita hoax karena nyatanya sekarang Papua baik-baik saja bersama Indonesia.

Sejak masalah ini ramai dibicarakan, muncul ratusan komentar, baik dalam bahasa Inggris maupun Indonesia, di berbagai unggahan akun media sosial Vanuatu.

Gegara kejadian ini netizen barbar Indonesia mulai bergerak.

(inews.id dan pikiranrakyat.com)



 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel