Diancam Dilaporkan ke Polisi oleh Jubir Luhut Pandjaitan, Said Didu Santai, Pilih Kegiatan Ini

Jubir Luhut Tuntut Said Didu Minta Maaf - YouTube

Darirakyat.com -
Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu diancam akan dipolisikan terkait komentarnya tentangMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menhub Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan.

Jagat Twitter pun langsung ramai kabar ultimatum yang diberikan oleh juru bicara LBP kepada Said Didu.

Tidak sedikit yang membela Said Didu atas ucapannya itu.

Di sisi lain, banyak netter yang menganggap ancaman pelaporan itu terlalu berlebihan.

Tagar #WeAllStandWithSaidDidu pun segera meroket dalam waktu singkat.

Hanya dalam beberapa jam, tagar itu sudah menjadi trending teratas di Twitter Indonesia.

Jumlah cuitan hingga pukul 06.45, sudah mencapai 33 ribu.

Sementara itu, saat berita soal rencana pelaporan dirinya sedang panas, Said Didu memilih justru memposting video soal aktivitasnya.

Said Didu tampak berada di sebuah kandang sapi.

Ia tengah membersihkan kandang serta memandikan sapi-sapi peliharannya bersama pegawai di peternakan itu.

Aktivitas memandikan sapi itu mengundang perhatian netter.

Said Didu dinilai bersikap santai menghadapi ancaman pelaporan terhadap dirinya.

Akun @Tony_HeXa menulis, "Luhut kocar - kacir gmn memperkarakan pak Didu, sementara itu dibelahan dunia lain, Pak @msaid_didu
dengan santuy nya mandiin sapi2 nya...Eaaaa.. !!!"


Akun @Lam_Sijan menulis "Dibaca: "Drpada nanggepin titah Raja utk minta maaf, mending mandiin sapi biar bersih"Dibawa santuy...
Bikin kesel yg ultimatum.. Smiling face with smiling eyes
#WeAllStandWithSaidDidu."

Akun @r_rakutta menulis, "Negara ingin menunjukkan Kuasanya bagi mereka yg menentang nya dgn cara menakuti2 pengKritik ke pada Pemerintah dgn Ancaman Hukuman. #WeAllStandWithSaidDidu."

Sementara itu, adapula yang menganggap Said Didu sedang berakting di tengah ancaman yang sedang ditujukan kepadanya.

Seperti diungkapkan akun @Petromax_76 yang menulis, "Jangan kau bodoh I warga net.. Itu pencitraan yg kau bikin.. Kelihatan dr gerak tangan mu engkau tidak biasa mengayunkan itu.. Ditunggu konfirmasi sama bung LBP."

Tuntut permintaan maaf

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menhub Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan tersingung dengan ucapan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.

Luhut akan menuntut ke jalur hukum atas pernyataan Said Didu yang dianggap menyudutkan dirinya.

Hal itu merupakan buntut dari pernyataan Said Didu yang menyatakan Luhut dinilai mementingkan keuntungan pribadi saja tanpa memikirkan penanganan virus corona.

“Bila dalam dua kali 24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," ujar Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, melalui keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).


Jodi juga membenarkan bahwa pimpinannya tersebut telah mengetahui kejadian pencemaran nama baik Luhut.

Maka dari itu, melalui Jodi, Luhut meminta agar Said Didu menyatakan maaf secara langsung kepadanya dan melalui semua media sosialnya terhitung mulai hari ini.

“Secara keseluruhan, seseorang dapat dikenakan pasal hate speech, Pasal 317 KUHP dan 318 KUHP dan juga dapat dikenakan Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 terkait ITE jika menyebarkan ujaran kebencian, yaitu bisa memprovokasi, menghasut, serta penyebaran kabar atau berita bohong melalui media sosial,” tegas Jodi, dikutip dari Kompas.com.

Asal mula tuntutan ini terjadi dari kanal YouTube Said Didu Muhammad Said Didu yang diwawancarai Hersubeno Arief berdurasi 22 menit beberapa waktu lalu.

Dalam video tersebut, Said Didu menyoroti soal isu persiapan pemindahan ibu kota negara (IKN) baru yang masih terus berjalan di tengah usaha pemerintah dan semua pihak menangani wabah Covid-19.

Said Didu mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak memprioritaskan masalah kesejahteraan rakyat umum dan hanya mementingkan legacy.

Said Didu menyebutkan bahwa Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak “mengganggu” dana untuk pembangunan IKN baru dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.

“Kenapa itu dilakukan karena ada pihak yang ngotot untuk agar anggarannya tidak dipotong, dan saya pikir pimpro (pimpinan proyek) pemindahan ibu kota, Luhut Pandjaitan, itulah yang ngotot agar anggarannya tidak dipotong."

"Sehingga, Sri Mulyani punya ide untuk menaikkan jumlah utang,” ucap Said Didu dalam video tersebut.

“Kalau Luhut kan kita sudah tahulah. Ya memang menurut saya di kepala beliau itu hanya uang, uang, dan uang," kata Said Didu.

Said Didu mengaku, selama ini dia tidak melihat bagaimana LBP berniat untuk membangun bangsa.

"Saya tidak pernah melihat bagaimana dia mau berpikir membangun bangsa dan negara."

"Memang karakternya demikian, hanya uang, uang, dan uang."

"Saya berdoa mudah-mudahan terbersit kembali Sapta Marga yang pernah diucapkan oleh beliau sehingga berpikir untuk rakyat bangsa dan negara. Bukan uang, uang, dan uang,” ujar Said Didu.

(tribunnews.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel